Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal meminta agar wisata arkeologi di Maros, Sulawesi Selatan, bisa terus dioptimalkan. Mengingat potensi wisata yang luar biasa itu, ia berharap pemerintah daerah juga bersinergi dengan pemerintahan pusat agar mendapatkan bantuan yang maksimal.
Menurutnya, banyak temuan arkeologi di Maros yang usianya telah ribuan tahun sebelum Masehi, yang dapat membuktikan keberadaan manusia maupun peradabannya melalui citra gambar yang terdapat di beberapa goa. Menurutnya, arkeolog dari berbagai belahan dunia sudah melakukan penelitian sejak lama, namun dari Pemerintah maupun masyarakatnya sendiri belum optimal untuk mengembangkan.
“Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian yang lebih, sudah ada diterapkan sebagai geopark oleh UNESCO, tinggal ada sentuhan-sentuhan yang disinergikan dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan,” ungkap Mustafa kepada Parlementaria usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X ke Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (9/11/2023).
Mustafa juga menilai apabila nantinya kawasan arkeologi di Maros ini sudah berjalan dengan optimal, maka akan bisa mendorong munculnya berbagai produk ekonomi kreatif lainnya oleh masyarakat setempat.
“Dari kerajinan-kerajinan tradisional, kulinernya, pakaian. Jadi, semua akan berkembang di Maros ini kalau terjadi peningkatan kualitas dari situs-situs budaya arkeologi yang sudah ditemukan dan kaya dan diakui oleh UNESCO ini,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.
Di akhir penjelasannya, Mustafa bersama-sama dengan Tim Kunker Spesifik Komisi X lainnya berkomitmen akan mengawal permasalahan ini. Sehingga terjadi koordinasi yang intensif antara Pemda Maros dengan pemerintah pusat dalam hal ini khususnya Dirjen Kebudayaan dan juga Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, agar khazanah budaya yang ada di Maros bisa dioptimalkan. •syn/rdn