E-Media DPR RI

Legislator Dorong Penguatan Rantai Pasok Padi-beras dan BRMP Sukamandi

Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto, bersama tim saat melakukan kunjungan kerja di BRMP Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/12/2025). Foto: Dep/vel.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto, bersama tim saat melakukan kunjungan kerja di BRMP Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/12/2025). Foto: Dep/vel.


PARLEMENTARIA, Subang
 – Komisi IV DPR RI menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui penguatan rantai pasok padi–beras serta peningkatan peran Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Padi Sukamandi sebagai pusat perbenihan padi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto, saat melakukan kunjungan kerja di BRMP Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/12/2025).

Panggah menyatakan, penguatan rantai pasok padi harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Menurutnya, inovasi perbenihan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi nasional sekaligus mencapai swasembada beras. “Pendekatan tidak hanya soal produksi, tetapi juga efisiensi distribusi, ketersediaan input, stabilitas harga, dan keberlanjutan pasokan dari petani ke konsumen,” tegas Panggah.

Ia juga mengatakan bahwa rantai pasok pangan tidak bisa dikerjakan oleh satu lembaga saja. Kolaborasi harus melibatkan Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian melalui BRMP dan Ditjen Tanaman Pangan, Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia, hingga ID Food. “Bila satu rantai melemah, sistem secara keseluruhan akan terganggu,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama ia menyoroti pula akan pentingnya perbenihan sebagai fondasi peningkatan produksi padi. Menurutnya, benih unggul, adaptif, dan bermutu menjadi kunci keberhasilan peningkatan produktivitas nasional. Karena itu, BRMP sebagai pusat inovasi dinilai harus diperkuat, baik dari sisi kapasitas produksi benih, kualitas laboratorium, maupun kemampuan riset dan perekayasaan alsintan. 

Panggah mengingatkan bahwa sektor padi saat ini dihadapkan pada tantangan besar seperti perubahan iklim, serangan hama, penyempitan lahan, hingga keterbatasan pupuk. “Diperlukan langkah progresif dan terintegrasi dari seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.

Selain itu, Panggah juga menegaskan pentingnya memperkuat BRMP Sukamandi sebagai pusat perbenihan padi nasional yang memiliki peran strategis dan telah berdiri sejak 1972. “Luar biasa. Kami telah melihat langsung bagaimana BRMP menjadi jantung perbenihan padi di seluruh Indonesia,” ungkap Panggah.

BRMP diketahui menyimpan lebih dari 6.000 benih plasma nutfah yang menjadi sumber utama pengembangan varietas unggul. Oleh karenanya diperlukan pengembalian penuh fungsi penelitian dan pengembangan benih padi ke BRMP Sukamandi. “Setelah tupoksinya dikembalikan, dukungan anggaran tentu harus mengikuti. Komisi IV siap mendorong hal itu,” ujarnya.

Komisi IV memastikan akan terus mengawal penguatan BRMP Sukamandi agar lembaga ini mampu menjalankan mandatnya secara maksimal, terutama dalam menjamin ketersediaan benih berkualitas bagi petani di seluruh Indonesia. •dep/aha