Anggota Komisi XIII DPR RI Anisah Syakur saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi XIII DPR RI ke Lapas kelas IIB Pariaman, Sumbar, Sabtu (29/11/2025). Foto: Tiara/vel
PARLEMENTARIA, Pariaman – Anggota Komisi XIII DPR RI Anisah Syakur memberikan perhatian khusus terhadap kondisi pembinaan di Lapas, terutama terkait penanganan warga binaan perempuan. Pembinaan perempuan menurutnya memiliki karakteristik dan kebutuhan tersendiri. Untuk itu ia berharap program-program pembinaan dapat terus diperkuat agar para warga binaan perempuan benar-benar siap kembali ke masyarakat dan hidup seperti warga pada umumnya.
“Berbagai upaya pembinaan yang tadi ditampilkan, termasuk tari dari warga binaan perempuan, menunjukkan perkembangan yang baik dan patut diapresiasi. Karena itu kami berharap bagaimana untuk perempuan ini terkait pembinaannya agar diupayakan semaksimal mungkin agar mereka ini benar-benar sadar, kemudian bisa kembali ke masyarakat dan bisa hidup di masyarakat sebagaimana layaknya masyarakat secara umum,” ungkap Anisah dalam kunjungan kerja spesifik Komisi XIII DPR RI ke Lapas kelas IIB Pariaman, Sumbar, Sabtu (29/11/2025).
Selain aspek pembinaan politisi fraksi PKB itu juga menyoroti mekanisme pendampingan serta upaya lapas dalam memastikan kondisi keluarga tetap mendapatkan perhatian. Ia menambahkan ada dampak sosial yang muncul ketika seorang perempuan yang telah berkeluarga menjalani hukuman di lapas.
“Saya juga memikirkan kalau seorang perempuan berkeluarga kemudian ditahan, ini bagaimana keluarganya? Bagaimana kondisi keluarganya? Ini yang saya juga ingin mendapatkan kejelasan dan perlu mendapat perhatian,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Padang Susi Andriany Pohan menyampaikan usulan penting terkait perlunya kebijakan khusus bagi seluruh lapas perempuan di Indonesia. Beliau menekankan kebutuhan peningkatan SDM, sarana prasarana, serta alokasi anggaran khusus yang hingga saat ini masih disamakan dengan lapas maupun rutan laki-laki, meskipun karakteristik pembinaan dan kebutuhan lapas perempuan berbeda secara signifikan. •tra/aha