E-Media DPR RI

Kunjungi Gudang Penyimpanan Jagung di Sulsel, Legislator Komisi IV Temukan SPHP Jagung Tak Tepat Sasaran

Anggota Komisi IV DPR RI Ketut Suwendra dalam kunjungan kerja Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan Jumat (28/11/2025). Foto : Tn/Andri
Anggota Komisi IV DPR RI Ketut Suwendra dalam kunjungan kerja Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan Jumat (28/11/2025). Foto : Tn/Andri


PARLEMENTARIA, Makassar
 – Anggota Komisi IV DPR RI Ketut Suwendra menyampaikan sejumlah catatan penting dalam kunjungan kerja Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI ke Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (28/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Ketut menemukan permasalahan banyaknya peternak kecil yang tidak menerima program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung. Sebaliknya, justru peternak besar yang mendapatkan.

ngka Panja Penyerapan Gabah dan Jagung, dimana kita menemukan permasalahan adanya peternak kecil tidak mendapatkan SPHP jagung sebaliknya yang besar justru mendapatkan,” ungkapnya.

Menurutnya peternak sangat terbantu dengan adanya program SPHP jagung dari Bapanas. Harga jagung 5.000 rupiah per kilogram diambil di tempat, sementara harga di pasaran sudah mencapai 7.100 rupiah dengan kadar air 14%. Ini sangat membantu karena sebagian besar peternak layer mencampur sendiri pakan mereka.

“Peternak kecil ini jangan sampai datanya diambil oleh peternak besar oleh asosiasi, nah ini yang kita minta jangan sampai diulang lagi, pendataannya harus benar-benar peternak kecil agar programnya betul-betul bisa dirasakan,” tuturmya.

Ketut menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa perlindungan terhadap peternak dan perbaikan tata kelola layanan harus terus menjadi prioritas seluruh lembaga terkait. “Kita minta nanti kedepannya asosiasi juga benar pada saat mereka audiensi ke Komisi IV kita mau pendataan anggotanya juga harus sesuai, jangan hanya menjadi anggota aspsiasi yang besar saja yang diberikan akses luas,” katanya.

Disisi lain, ia meminta Bulog dan Bapenas harus memberikan pengumuman bahwa peternak layer petelur skala tertentu yang boleh mengakses SPHP jagung, sehingga mereka boleh mengaksesnya dan terverifikasi datanya langsung oleh Bapenas. •tn/aha