Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko memimpin langsung Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII ke Provinsi Bali dalam rangka pengawasan pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem, Provinsi Bali, Rabu (26/11/2025). Foto : Dep/Andri.
PARLEMENTARIA, Karangasem – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko memimpin langsung Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII ke Provinsi Bali dalam rangka pengawasan pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem, Provinsi Bali. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan tata kelola pelaksanaan program pendidikan gratis tersebut.
“Sekolah Rakyat merupakan program prioritas pemerintah, khususnya Kementerian Sosial RI, yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program berbasis sekolah berasrama ini menyediakan pendidikan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan tujuan memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang berkualitas,” jelas Singgih di Karangasem, Bali, Rabu (26/11/2025).
Pada tahun 2025, lanjut Singgih, Komisi VIII DPR RI telah menyetujui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kemensos sebesar Rp1,19 triliun untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat. Khusus untuk Provinsi Bali, pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Karangasem dialokasikan anggaran sebesar Rp258,55 miliar melalui APBN 2025. Fasilitas ini nantinya diproyeksikan mampu menampung lebih dari 1.000 siswa.
“Komisi VIII DPR RI mengapresiasi kepada Kemensos, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Bali, serta Pemerintah Kabupaten Karangasem atas sinergi dan dukungan penuh terhadap pembangunan sekolah tersebut. Pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem harus memperhatikan konteks lokal yang kaya akan budaya dan kearifan Bali,” ujarnya.
Dikatakannya, program pendidikan ini diharapkan dapat mengintegrasikan konsep Tri Hita Karana, nilai adat Bali, pembelajaran berbasis budaya dan lingkungan, serta keterampilan hidup sesuai karakter masyarakat pesisir dan pegunungan. Dengan pendekatan tersebut, Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi fasilitas pendidikan, tetapi juga pusat penguatan identitas lokal dan pemberdayaan masyarakat,” ucap Singgih.
Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program cepat Presiden Prabowo Subianto yang diharapkan menjadi solusi strategis dalam mengurangi kemiskinan ekstrem. Karena itu, pembangunan Sekolah Rakyat Karangasem diharapkan menjadi model transformasi pendidikan berbasis komunitas di Bali.
“Melalui kolaborasi pemerintah, lembaga adat, tokoh pendidikan, relawan, dan masyarakat, program ini ditargetkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kurang mampu, memperkuat kapasitas keluarga, mengurangi kesenjangan antarwilayah, serta mencetak generasi unggul dan berdaya saing global,” pungkasnya. •dep/aha