Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayantidalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Foto : Sari/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti, menyampaikan sejumlah catatan penting dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Dalam rapat tersebut, Novita meyakini Menteri PU dapat segera menyelesaikan temuan BPK Semester II Tahun 2024 secara tuntas, agar tidak menimbulkan persoalan lanjutan. “Saya yakin insyaallah ini bisa diselesaikan dan dikejar, semoga tidak menimbulkan persoalan berarti dan dapat segera ditindaklanjuti,” kata Novita saat menyampaikan sejumlah catatan pentingnya, di Ruang Rapat Komisi V DPR RI.
Sementara itu, mengenai proyek pembangunan Pasar Kroya di Cilacap. Novita mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan pelaksana strategis, yang menjanjikan proses percepatan pembangunan.
“Alhamdulillah mereka menyampaikan bisa segera diselesaikan. Namun saya mohon agar percepatan ini betul-betul direalisasikan,” ucap legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII ini.
Lebih lanjut, Novita juga menyoroti mengenai insiden salah bayar pada proyek pembangunan Jalan Tol arah Palembang sebagai kesalahan fatal. Kesalahan pembayaran kepada pihak yang bukan pemilik sah membuat pemilik asli melakukan pemblokiran jalan sehingga pekerjaan menjadi terhambat.
“Anggaran yang digelontorkan itu tidak sedikit. Bagaimana bisa terjadi salah pembayaran? Ini fatal dan menghambat pembangunan jalan. Ini menjadi pekerjaan rumah serius agar segera diselesaikan,” tegas wakil ketua BURT DPR RI ini.
Tidak hanya itu, Novita juga menyayangkan rendahnya serapan anggaran di Kementerian PU. Padahal, sambungnya, program PU sangat dibutuhkan dan ditunggu oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kami berharap serapan anggaran dimaksimalkan agar SILPA tidak terlalu besar. Bahkan bila memungkinkan, SILPA dapat digunakan untuk program berikutnya, karena program-program PU ini sangat ditunggu masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Novita juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada menteri PU yang baru-baru ini meninjau langsung wilayah dapilnya yang terdampak bencana.
“Terima kasih atas respons cepat dan komunikasi yang baik. Beberapa peralatan juga segera turun ke lokasi. Namun kami berharap penanganan ini terus ditingkatkan,” ujarnya.
Novita juga menyoroti sejumlah persoalan sumber daya air yang berdampak langsung pada wilayah Cilacap dan Banyumas. Seperti, luapan aliran sungai Citanduy, Serayu Opak, hingga bendungan Banjarnegara.
“Walaupun bendungannya berada di Banjarnegara, dampaknya dirasakan masyarakat Cilacap dan Banyumas. Mohon ada perhatian serius atas luapan air ini,” kata Novita.
Terakhir, Novita menyoroti kesiapan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Majenang, Cilacap. Secara langsung, Novita meminta Ditjen Cipta Karya memastikan keamanan kontur tanah yang akan menjadi lahan pembangunan.
“Mohon dilihat kesiapannya secara keseluruhan. Jika kondisi tanah dinilai belum aman, perlu dilakukan penguatan. Agar ke depan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini. •pun/rdn