Ketua BKSAP DPR RI, Syahrul Aidi Maazat BKSAP DPR RI dalam ‘WAIPA Townhall: From Participation to Leadership — Empowering Women in Shaping the Political Landscape’ di Bogor, Jawa Barat, Selasa, (25/11/2025). Foto : Ubaid/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran dan kepemimpinan perempuan di ranah politik melalui gelaran ‘WAIPA Townhall: From Participation to Leadership — Empowering Women in Shaping the Political Landscape’ yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Selasa, (25/11/2025). Acara dibuka oleh Ketua BKSAP DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, yang menyampaikan pentingnya kerja sama regional dalam mendorong keterwakilan perempuan di parlemen.
Dalam sambutannya, Syahrul memberikan apresiasi kepada Sekretaris Jenderal AIPA, Yang Mulia Ar. Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman, serta UN Women yang selama ini menjadi mitra penting dalam memperjuangkan agenda kesetaraan gender di kawasan ASEAN. Ia juga mengapresiasi peran Pimpinan dan Anggota BKSAP DPR RI yang terus konsisten mengawal isu ini.
Syahrul menyampaikan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia memang mengalami peningkatan sejak era reformasi, namun progresnya dinilai masih lambat. Bahkan, target minimal 30 persen keterwakilan perempuan dalam daftar calon legislatif maupun di parlemen hingga kini belum sepenuhnya tercapai.
“Sangat disayangkan, peran strategis perempuan dalam memajukan ekonomi, pembangunan nasional, dan kehidupan sosial belum tercermin secara adil dalam proses pengambilan keputusan,” ujar Syahrul. Ia menyoroti masih kuatnya bias gender, diskriminasi, serta konstruksi budaya yang menghambat keterlibatan perempuan secara bermakna dalam politik.
Ia juga menegaskan pentingnya peran laki-laki dalam mengubah kondisi tersebut. “Sebagai laki-laki, saya menyadari adanya privilege dari sistem sosial dan lingkungan politik yang cenderung menguntungkan laki-laki. Privilege ini harus dibarengi dengan tanggung jawab untuk mendorong kebijakan afirmatif dan menciptakan ruang politik yang aman dan setara bagi perempuan,” katanya.
Menurutnya, partisipasi perempuan bukan sekadar persoalan pemenuhan kuota, tetapi merupakan wujud nyata dari komitmen terhadap demokrasi. Mewujudkan keterwakilan perempuan yang setara adalah tanggung jawab bersama, baik laki-laki maupun perempuan.
Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa BKSAP berkomitmen untuk terus mendorong peran aktif perempuan dalam proses legislasi dan pengambilan kebijakan. Ia berharap WAIPA Townhall kali ini dapat menjadi ruang politik yang memperkuat partisipasi bermakna, kepemimpinan, dan representasi perempuan secara adil dan berkelanjutan.
“Semoga melalui forum ini, kita semakin dekat pada terciptanya ruang politik yang aman, setara, dan berkeadilan bagi seluruh perempuan,” tutupnya. •uf/aha