Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief saat diwawancarai usai kunjungan kerja spesifik ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Foto: Mario/vel.
PARLEMENTARIA, Gresik – Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief menegaskan pentingnya stabilitas pasokan gas sebagai bahan baku utama industri pupuk nasional. Hal itu ditegaskan Hendry saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
Hendry mengungkapkan bahwa keberlanjutan produksi pupuk sangat ditentukan oleh kepastian pasokan gas, sehingga diperlukan kebijakan yang lebih tegas dan terarah dari pemerintah.
“Gas adalah komponen paling menentukan dalam produksi pupuk. Tanpa kepastian pasokan dan harga yang wajar, industri strategis seperti Petrokimia Gresik akan menghadapi tekanan serius,” ujar Hendry dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII ke Gresik, Jumat, Kamis (20/11/2025).
Dalam peninjauan ke kompleks pabrik yang berdiri di atas lahan 550 hektare itu, Komisi VII menemukan bahwa PT Petrokimia Gresik yang telah beroperasi sejak 1972 memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Hendry menilai bahwa produksi pupuk dari fasilitas tersebut telah memberikan dampak nyata bagi jutaan petani.
Menurutnya, situasi saat ini jauh lebih baik dibanding kondisi beberapa tahun lalu, di mana pupuk sulit diakses masyarakat dan harganya relatif mahal. “Hari ini, pupuk lebih mudah didapat dengan harga yang lebih terjangkau. Ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo, yang memperjuangkan kesejahteraan lebih dari 100 juta keluarga petani, termasuk melalui penyederhanaan rantai distribusi dari sekitar 27 ribu distributor,” tegasnya.
Legislator Dapil Riau I ini memastikan bahwa temuan lapangan dalam kunjungan ini akan menjadi bahan penting dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Kawasan Industri yang tengah digarap Komisi VII. Ia optimistis pembahasannya dapat diselesaikan secara cepat dan terukur, sebagaimana pengalaman dalam penyusunan Undang-Undang Kepariwisataan.
Selain soal produksi, Komisi VII juga menyoroti paradoks neraca gas nasional—Indonesia mengekspor gas namun tetap mengimpor untuk kebutuhan industri. Kondisi itu, menurut Hendry, menuntut adanya evaluasi menyeluruh agar kebutuhan domestik, terutama di sektor pupuk, dapat terjamin.
“Kami telah membahas isu ini dengan Kementerian Perindustrian serta pelaku industri pupuk, termasuk Petrokimia Gresik dan Pupuk Kujang. Komisi VII akan merumuskan rekomendasi konkret bersama Dirjen IKFT untuk memastikan industri pupuk memperoleh kepastian bahan baku,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.
Hendry menegaskan bahwa Komisi VII akan mendorong kebijakan yang tidak hanya menjamin ketersediaan gas, tetapi juga memperkuat daya saing industri pupuk nasional. “Keberlanjutan sektor pupuk adalah fondasi ketahanan pangan. Karena itu, kepastian gas bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan strategis,” tutupnya. •mar/rdn