Ketua GKSB DPR RI Dave Laksono bertukar cinderamata usai melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Polandia di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Foto : Arifman/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta — Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan antarnegara, GKSB DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Polandia di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Pertemuan tersebut menjadi wadah penting bagi kedua pihak untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, energi, serta kerja sama antarparlemen yang saling menguntungkan.
Dalam suasana penuh keakraban, delegasi DPR RI menyampaikan apresiasi atas hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Polandia selama lebih dari tujuh dekade. Kedua negara dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemitraan, terutama dalam sektor perdagangan, investasi, dan pertukaran teknologi.
Ketua GKSB DPR RI Dave Laksono dalam kesempatan itu menegaskan bahwa parlemen memiliki peran penting dalam memperdalam hubungan antarbangsa.
“Kemitraan antara Indonesia dan Polandia bukan hanya didorong oleh kepentingan ekonomi, tetapi juga oleh semangat persahabatan dan komitmen untuk membangun dunia yang lebih stabil, adil, dan sejahtera. Parlemen kedua negara dapat menjadi jembatan yang memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan energi berkelanjutan,” ujarnya.
Dave menekankan pentingnya peningkatan nilai perdagangan bilateral yang hingga kini masih belum mencerminkan potensi sebenarnya. DPR RI mendorong adanya langkah konkret untuk memperluas pasar dan memperkuat jejaring bisnis antar pelaku usaha dari kedua negara. Sektor energi terbarukan, industri kreatif, serta teknologi pertanian modern menjadi fokus utama yang diharapkan dapat membuka peluang investasi baru.
Selain aspek ekonomi, kerja sama di bidang pendidikan juga menjadi perhatian bersama. Indonesia menilai Polandia memiliki pengalaman dan kapasitas akademik yang dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi, terutama melalui program pertukaran mahasiswa, riset bersama, serta beasiswa. Upaya ini diharapkan mampu mempererat hubungan antar generasi muda kedua bangsa dan menumbuhkan pemahaman lintas budaya yang lebih kuat.
Lebih lanjut, Dave menambahkan bahwa kerja sama antarparlemen menjadi pilar penting dalam membangun diplomasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui forum seperti GKSB, kita tidak hanya memperkuat hubungan antar lembaga legislatif, tetapi juga membuka ruang dialog yang lebih luas untuk membahas isu-isu global seperti perubahan iklim, transisi energi, dan pemberdayaan perempuan dalam politik,” jelasnya.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi rakyat (people-to-people diplomacy). Kedua pihak sepakat bahwa kemitraan Indonesia–Polandia perlu terus dikembangkan dengan semangat saling menghormati dan kesetaraan.
Dalam konteks geopolitik yang dinamis, kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara akan menjadi fondasi penting bagi perdamaian dan kesejahteraan bersama.
“Kami percaya bahwa hubungan Indonesia–Polandia akan semakin kokoh di masa mendatang, seiring dengan komitmen kita untuk terus menjalin dialog terbuka, kerja sama konkret, dan saling dukung dalam menghadapi tantangan global,” pungkas Dave. •ssb/aha