Anggota Komisi VII DPR RI, Putra Nababan dalam RDP di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Foto : Farhan/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Putra Nababan, menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap industri nasional yang tengah menghadapi tekanan akibat maraknya produk impor. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah asosiasi industri dan Kementerian Perindustrian, Putra menyampaikan apresiasinya terhadap paparan dari para pelaku industri yang dinilainya sangat komprehensif dan menggambarkan kondisi riil di lapangan.
Kata Putra, masukan dari delapan asosiasi yang hadir dalam rapat ini akan menjadi bahan penting dalam penyusunan rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Daya Saing Industri. “Saya sangat mengapresiasi, karena kalau kita hanya mengundang Dirjen, itu nggak bakal keluar apa-apa. Dirjen hanya bicara angka, sementara persoalan di lapangan jauh lebih kompleks,” ujar Putra di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Legislator dari Fraksi PDI-Perjuanagan ini pun menegaskan bahwa para pelaku industri saat ini menuntut adanya afirmasi dan keberpihakan melalui kebijakan pemerintah yang berpihak pada produk dalam negeri. Ia menyoroti perlunya evaluasi terhadap peraturan pemerintah maupun peraturan menteri yang justru menekan industri nasional.
“Kalau ada PP atau Permen yang mencekik industri, apakah ada mekanisme koreksi terhadap regulasi yang merugikan? Ada evaluasinya nggak? Korbannya sudah banyak, lihat industri karet, tembakau, dan sektor lain,” ujarnya.
Lebih jauh, Putra juga menyinggung minimnya komunikasi antara pelaku industri dan Kementerian Perindustrian. Ia mengingatkan pentingnya dialog langsung agar kementerian tidak kehilangan arah dalam memahami masalah di lapangan.
Sebagai penutup, Putra mengusulkan agar Panja Daya Saing Industri DPR RI turut mengundang kementerian lain yang kebijakannya dinilai berpengaruh terhadap industri nasional. “Kalau melihat dari keluhan ini, mungkin Panja ini juga bisa mengundang menteri yang terkait, meski bukan mitra kita, untuk didengarkan pandangannya,” pungkasnya. •ujm/aha