Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR ke Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Kota Serang, Banten, Kamis (6/11/2025). Foto: Saum/vel
PARLEMENTARIA, Serang — Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menilai kehadiran pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas sebagai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan nasional. Menurutnya, pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) modern seperti ini merupakan bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan negara dan kesiapsiagaan TNI menghadapi berbagai kemungkinan ancaman.
“Kalau dari saya pribadi, TNI kuat itu adalah kebutuhan. Ia menjaga kedaulatan NKRI dan harus siap terhadap keadaan yang buruk,” kata Utut kepada Parlementaria di sela-sela agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR ke Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Kota Serang, Banten, Kamis (6/11/2025).
Perlu diketahui, pada waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto berada di Bandara Halim Perdanakusuma untuk menyambut kedatangan pesawat buatan Airbus Defence and Space yang berbasis di Toulouse, Prancis. Pesawat itu dirancang sebagai pesawat angkut strategis berkemampuan tinggi yang mampu membawa logistik besar, kendaraan tempur, hingga menjalankan misi evakuasi dalam situasi darurat.
Mengetahui fungsi tersebut, Utut menilai, langkah menghadirkan alutsista berteknologi tinggi seperti Airbus A400M ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk pertahanan nasional. “Kehadiran Airbus itu bukti nyata bahwa modernisasi pertahanan sedang berjalan. Dugaan saya pesawat itu langsung datang dari Toulouse, dan ini tentu jadi capaian penting,” ujarnya.
Walaupun begitu, dirinya tetap mengingatkan bahwa modernisasi pertahanan tidak bisa dilakukan secara sekaligus dalam waktu berdekatan. Sebab, jelasnya, kemampuan keuangan negara menjadi faktor pembatas utama untuk memenuhi kebutuhan ideal alutsista di seluruh matra TNI.
“(Adanya pesawat) itu bagian dari pemenuhan kebutuhan tapi kalau konsep ideal 100 persen, memang masih terlalu berat bagi APBN kita untuk menanggungnya,” jelas Utut.
Meski begitu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menegaskan, penguatan alat pertahanan strategis yang paling dibutuhkan oleh negara sudah pelan-pelan terpenuhi. “Setidaknya yang penting-penting sudah ter-deploy dan ini menjadi fondasi agar TNI bisa lebih siap menghadapi berbagai skenario pertahanan,” terangnya.
Baginya, langkah Prabowo dalam mempercepat pembaruan alutsista menunjukkan arah kebijakan pertahanan yang konsisten dan berorientasi pada kesiapsiagaan. “Ini bukan soal belanja alat perang, tapi soal memastikan kita siap menjaga kedaulatan. Karena TNI kuat bukan pilihan, melainkan kebutuhan,” tegas Utut. •um/rdn