E-Media DPR RI

Realita di Balik Ketangguhan Kopassus: Gagah di Medan Tempur, Mirisnya Rumah Dinas Prajurit

Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat kunjungan kerja Komisi I DPR ke Markas Kopassus di Markas Grup 1 Kopassus, Kota Serang, Banten, Kamis (6/11/2025). Foto : Um/Andri.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat kunjungan kerja Komisi I DPR ke Markas Kopassus di Markas Grup 1 Kopassus, Kota Serang, Banten, Kamis (6/11/2025). Foto : Um/Andri.


PARLEMENTARIA, Serang —
 Deru tembakan terdengar bergantian di Markas Grup 1 Kopassus, Kota Serang, Banten, Kamis (6/11/2025). Di tengah latihan penyelamatan sandera dan simulasi tempur jarak jauh, Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto tampak memperhatikan dengan serius. 

“Publik perlu tahu, TNI kita ini sangat profesional dan sigap,” ungkapnya dengan nada serius usai meninjau latihan pasukan elite tersebut.

Kunjungan kerja Komisi I DPR ke Markas Kopassus itu dilakukan untuk melihat langsung kesiapsiagaan dan kondisi nyata pasukan khusus di lapangan. Utut menyebut Grup 1 Kopassus merupakan satuan paling lama dan tertata di lingkungan TNI AD. “Luas lahannya 234 hektare, dipimpin Brigjen Nasrullah. Ini grup yang paling establish dan disiplin dalam latihan,” tuturnya.

Utut bersama rombongan Komisi I meninjau berbagai fasilitas, mulai dari area latihan tembak hingga simulasi pembebasan tawanan. Ia mengapresiasi tingkat disiplin dan kesiapan para prajurit. Namun, di balik profesionalisme itu, Utut menyoroti sisi lain yang jarang disorot publik, banyak rumah dinas prajurit yang kondisinya sudah rusak sehingga memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat.

Dirinya menilai, kesejahteraan dan kelayakan tempat tinggal dinas prajurit perlu menjadi prioritas dari upaya mempertahankan semangat juang mereka. “Ideal itu mungkin tidak akan pernah tercapai sepenuhnya, tapi kami akan terus memastikan negara hadir secara wajar bagi mereka yang setiap hari mempertaruhkan nyawa untuk republik ini,” ujar Utut.

Walaupun begitu, dirinya mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang tengah berupaya memperbarui alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Menurutnya, pembaruan teknologi tempur penting, namun tidak boleh mengesampingkan kesejahteraan dasar para prajurit. “Alutsista penting, tapi jangan sampai perumahan dan fasilitas prajurit dibiarkan rusak. Profesionalisme itu lahir dari latihan, kesiapan, dan kehidupan yang layak,” terangnya.

Kunjungan Komisi I DPR ke markas Kopassus ini memperlihatkan dua sisi wajah ketangguhan militer Indonesia berupa pasukan yang siap di garis depan dengan kemampuan luar biasa, dan prajurit, yang di sisi lain, menantikan perhatian negara di luar medan tempur. “Semangat mereka luar biasa tapi sebagai negara, harus memastikan mereka tidak berjuang sendirian,” tandas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu. •um/rdn