Anggota Komisi VIII DPR Matindas Janusanti Rumambi. Foto : Ist/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yang menyebabkan 15 warga tewas dan 8 lainnya hilang, membuat keprihatinan banyak pihak. Anggota Komisi VIII DPR Matindas Janusanti Rumambi, mengatakan musibah ini menyisakan kepedihan mendalam karena banyak warga menjadi korban dan kehilangan tempat tinggalnya.
“Kami dari Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI sangat berduka sekali atas musibah ini, semoga korban yang dalam proses pencarian juga segera bisa ditemukan. Melihat medan bencana di daerah pegunungan, proses evakuasi memang bukan hal mudah, maka saya minta tim SAR bisa bekerja cepat dan tepat,” ujar Matindas, dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (6/10/2025).
Matindas mengungkapkan, musibah yang terjadi di Distrik Dal, Kabupaten Nduga pada Jumat sore itu sangatlah mengangetkan. Sebab, selama ini belum pernah terjadi bencana yang sedahsyat itu dan menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk itu, Matindas meminta agar bencana ini menjadi momentum evaluasi pemerintah daerah maupun pusat dalam memitigasi bencana.
“Pemerintah dalam hal ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) perlu memperkuat mitigasi bencana berbasis wilayah, terutama di daerah rawan dengan infrastruktur terbatas seperti Papua Pegunungan. Bencana ini menjadi peringatan penting bahwa adaptasi terhadap perubahan iklim dan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pegunungan harus menjadi prioritas pembangunan,” tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Matindas juga mendorong BNPB dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan memperkuat sistem peringatan dini dan evakuasi cepat di wilayah rawan bencana. Musibah di Kabupaten Nduga menyisakan pelajaran bahwa potensi bencana hidrometeorologi di Papua Pegunungan sangat tinggi apalagi di masa cuaca ekstrem saat ini.
“Jika melihat wilayah Papua Pegunungan yang berbukit-bukit dan akses alat berat begitu sulit, maka harus sejak dini diantisipasi dengan menyiagakan alat-alat itu di lokasi strategis. Sehingga ketika terjadi bencana proses evakuasi bisa cepat,” katanya.
Matindas juga meminta pemerintah bertindak taktis untuk menangani para korban selamat banjir bandang dan longsor Nduga. Bantuan logistik, menurutnya, harus segera diterjunkan agar korban tidak semakin menderita atau jatuh sakit. Bagi warga yang kehilangan rumah atau tempat tinggalnya rusak, harus difasilitasi oleh pemerintah, seperti membangunkan shelter atau rumah sementara. Matindas juga mendorong ada pelibatan bersama masyarakat agar para korban bisa cepat pulih. •bia/rdn