E-Media DPR RI

Bali International Hospital Jadi Kebanggaan Berobat di Tanah Air dan Medical Tourism Wisatawan Asing

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay bersama tim saat meninjau fasilitas Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Kamis (30/10/2025). Foto: Bianca/vel.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay bersama tim saat meninjau fasilitas Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Kamis (30/10/2025). Foto: Bianca/vel.


PARLEMENTARIA, Denpasa
r – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap beroperasinya Bali International Hospital (BIH) yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025 lalu. Saleh menilai bahwa pendirian rumah sakit ini adalah salah satu program prioritas pemerintah, terutama untuk menghilangkan anggapan di masyarakat bahwa berobat di luar negeri lebih baik daripada di dalam negeri.

Ia melihat Bali International Hospital memiliki prospek besar untuk meyakinkan warga Indonesia agar tetap memilih pengobatan di dalam negeri. “Tujuannya adalah agar warga Indonesia suatu waktu harus bangga mengatakan bahwa saya berobatnya di dalam negeri, bukan di luar negeri,” ujar Saleh kepada Parlementaria usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII dengan Injourney Group di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, BIH mengemban dua target penting. Secara umum, tujuannya adalah menciptakan kebanggaan bagi WNI untuk berobat di tanah air. Sementara target khususnya adalah menjadikan rumah sakit ini sebagai kebanggaan nasional, di mana wisatawan yang datang ke Bali tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk keperluan treatment atau medical check up.

Saleh menambahkan bahwa BIH telah beroperasi dengan koneksi layanan yang luas dan komprehensif. Berbagai layanan tersedia, mulai dari medical check up umum, pengobatan umum, hingga penanganan penyakit-penyakit khusus yang berat seperti kanker dan jantung. Ia juga menyoroti adanya pengobatan kesehatan modern, termasuk nantinya hadir pula perawatan yang berfokus pada anti-penuaan.

“Kita harus menyampaikan kepada publik, ke seluruh masyarakat. Kita di Bali sekarang sudah beroperasi rumah sakit (internasional) ini, jadi bukan lagi cita-cita tapi sudah terwujud,” tegasnya.

Politisi Fraksi PAN ini optimistis bahwa BIH mampu memberikan pelayanan yang setara, bahkan lebih baik, dari yang didapatkan di luar negeri. Hal ini didukung oleh keberadaan dokter-dokter yang mumpuni, termasuk dokter-dokter asing yang telah diberikan berbagai kemudahan oleh pemerintah untuk berpraktik di BIH. Ia berharap, ke depannya, rumah sakit ini juga dapat menarik pasien asing untuk berobat di Indonesia.

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/ Injourney, Maya Watono mengatakan salah satu hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencapai visi besar dari didirikannya BIH adalah kolaborasi antar kementerian/lembaga maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk dapat memajukan pariwisata Indonesia.

“Dan ekosistem ini dari kami, dari hulu ke hilir, aviasi ke pariwisata. Tapi kan ada juga dengan mitra pastinya, dengan Komisi VII, lalu juga kementerian/lembaga yang lain. Ini kami juga harus berkolaborasi dengan lebih baik lagi ke depannya,” harapnya. •bia/rdn