
Anggota Komisi V DPR RI Ruslan Daud saat Kunjungan Kerja Reses ke Dapil Aceh 2 untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Aceh Utara, Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen. Foto : Ist/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sebagai wakil rakyat, mengawal setiap aspirasi adalah sebuah keniscayaan. Maka dari itu, setiap masa reses, setiap Anggota DPR RI kembali ke daerah pemilihannya masing-masing untuk memastikan aspirasi yang diperjuangkan terealisasi. Hal itu sebagaimana yang dilakukan Anggota Komisi V DPR RI Ruslan Daud.
Dalam menjalani reses di Masa Sidang I Tahun Persidangan 2025-2026, Ruslan mengunjungi konstituennya di Dapil Aceh II. Kunjungan ini dalam upaya mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur dan penanganan persoalan daerah di Kabupaten Aceh Utara, Bener Meriah, dan Kabupaten Bireuen.
Menggandeng mitra kerja dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Transmigrasi, HRD bersama rombongan setiba di Lhoksukon, Aceh Utara, langsung disambut oleh Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil di kantor bupati setempat.
Selanjutnya bersama rombongan, ia meninjau jembatan rangka baja dan bekas jalan rel kereta api di lintas nasional Medan-Banda Aceh kawasan Keude Panton Labu Aceh Utara.Kemudian meninjau jalan Pantonlabu-Langkahan yang masuk dalam Program Inpres Jalan Daerah (IJD) dan melakukan pertemuan dengan masyarakat di lokasi rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Langkahan.
“Di wilayah ini, saya ingin memastikan proyek SPAM yang ada mendapat perhatian dalam skema pembiayaan nasional,” jelasnya dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Rombongan kemudian bergerak ke Kecamatan Cot Girek untuk meninjau kawasan Transmigrasi Babussalam untuk melihat langsung kebutuhan lintas sektor di daerah transmigrasi, termasuk irigasi, jalan, air bersih, dan sanitasi.
Di siang hari, ia kembali meninjau abrasi pantai di Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, yang terdampak abrasi pantai hingga menyebabkan sebagian warga mengungsi. HRD menekankan pentingnya penanganan terpadu dari Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU agar bencana serupa tidak terulang lagi.
Setelah itu, HRD juga meninjau Bendung Irigasi DI Krueng Pase Kecamatan Murah Mulia. Proyek strategis yang diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan dan pertanian masyarakat di wilayah tersebut.
“Kami ingin memastikan seluruh aspirasi masyarakat Aceh Utara terkait infrastruktur, air bersih, abrasi, dan pertanian diakomodasi dan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat,” harap Politisi Fraksi PAN ini.
“Alhamdulillah kunjungan kerja ini menjadi momentum penting untuk mendorong percepatan pembangunan di Aceh Utara, khususnya dalam pemenuhan infrastruktur dasar dan penguatan kawasan transmigrasi,” pungkasnya. •rnm/rdn