E-Media DPR RI

Kunjungi Balita Penderita Hidrosefalus, Novita Hardini Dorong Penguatan Peran PKK dan Posyandu

Anggota DPR RI Novita Hardini saat mengunjungi Ananda Rifqi, Balita 1,5 Tahun Penderita Hidrosefalus asal Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Foto: Ist/vel.
Anggota DPR RI Novita Hardini saat mengunjungi Ananda Rifqi, Balita 1,5 Tahun Penderita Hidrosefalus asal Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Foto: Ist/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Anggota DPR RI Novita Hardini mengunjungi Ananda Rifqi, Balita 1,5 Tahun Penderita Hidrosefalus asal Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Rifqi menderita Hidrosefali, yang mana terdapat cairan di otak yang membuat otaknya tidak tumbuh kembang dengan baik dan berpengaruh pada fungsi-fungsi tubuh lainnya.

“Kalau dari saya mencoba memberikan yang terbaik terhadap potensi penanganan yang tepat untuk ananda Rifqi. Saya meminta juga untuk Tim Penggerak PKK dan juga RSUD untuk memitigasi untuk beberapa resiko kedepannya. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di Kabupaten Trenggalek,” kata Novita didampingi Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek, usai mengunjungi Rifki, Senin (13/10/2025).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengungkapkan kedepan, PKK diharapkan lebih giat lagi mensosialisasikan fungsi-fungsi seperti garam beryodium, asam folat dan yang lainnya yang memang harus dipenuhi di setiap ibu hamil. Terutama trimester I, umur 1, 2 dan 3 bulan.

Kedua, lanjut Novita, peran posyandu harus dioptimalkan dalam memberikan pendidikan kesehatan bisa menjangkau bagi semua masyarakat di masing-masing desa. Lebih lanjut, ia juga meminta dilakukan sosialisasi pengecekan berkala pada ibu hamil dan pemanfaatan fasilitas di RSUD Kabupaten Trenggalek.

“Kemudian juga saya berdoa khusus untuk ananda Rifqi, semoga diberikan keajaiban jalan yang bisa ditempuh untuk melakukan pengobatan yang terbaik,” tutup Legislator Dapil VII Jawa Timur itu.

Sementara itu dr. Rofiq Hindiono, Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek yang ikut mendampingi kunjungan Anggota Komisi VII DPR-RI itu menerangkan “Hidrosefalus itu adalah gangguan aliran cairan yang diproduksi di otak. Yang normal itu ada struktur yang menjaga jumlah produksi agar yang diproduksi dan dikeluarkan itu seimbang. Pada kasus ini ada kemungkinan produksinya berlebih atau yang kedua saluran pembuangannya tersumbat,” jelasnya.

Bisa saja yang terjadi bisa saja cairan tetap berproduksi sehingga terus membesar. Dan kalau masih anak kalau salurannya menutup bisa saja terus membesar dan isi di dalamnya adalah cairan. “Untuk penanganannya berbeda-beda. Kalau yang struktur anatomi otaknya normal, mungkin bisa dibuatkan aliran,” jelas Rofiq. •we/aha