
Anggota Komisi IX DPR RI, Arzetti Bilbina, saat meninjau pelayanan makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Aceh, Banda Aceh. Foto: Bunga/vel.
PARLEMENTARIA, Banda Aceh — Anggota Komisi IX DPR RI, Arzetti Bilbina, memberikan apresiasi terhadap upaya peningkatan pelayanan gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Aceh, yang menjadi bagian dari program nasional dalam mewujudkan generasi anak Indonesia yang sehat dan bergizi seimbang.
Dalam kunjungan kerja reses Komisi IX DPR RI ke fasilitas tersebut pada Selasa (07/10), Arzetti menegaskan pentingnya pengawasan menyeluruh terhadap proses penyediaan makanan, mulai dari bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat, terutama bagi anak-anak.
“Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan di sini. DPR sebagai lembaga pengawas melihat bahwa program pemenuhan gizi ini sangat sejalan dengan fokus Presiden, yang memiliki misi untuk mencetak generasi anak-anak sehat,” ujar Arzetti di Banda Aceh.
Menurutnya, pemenuhan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh kandungan makanan, tetapi juga oleh proses pengolahan dan kebersihan di setiap tahap. Ia menyoroti pentingnya standar higienitas yang ketat dalam penanganan bahan makanan seperti sayur dan daging, termasuk penyimpanan alat makan anak (ompreng).
“Tadi kami ingin melihat langsung bagaimana proses pemilihan bahan, pemotongan, pencucian, hingga pendistribusian makanan. Alhamdulillah, di sini kami melihat SOP sudah berjalan dengan baik — sayur dipisahkan dari daging, tempat pencuciannya bersih, dan prosesnya cukup tertata,” jelasnya.
Namun, Arzetti juga menekankan masih adanya hal yang perlu dibenahi, terutama terkait penyimpanan dan penggunaan ompreng (alat makan anak). Menurutnya, meski proses pencucian sudah bersih, perlu ada ruang penyimpanan steril untuk memastikan alat makan tetap higienis sebelum digunakan kembali.
“Yang paling urgent saat ini adalah memastikan penyimpanan dan pencucian ompreng dilakukan sesuai standar. Karena setelah dicuci, ompreng langsung digunakan kembali tanpa dilap atau disterilkan lebih lanjut. Ini penting agar tidak ada kontaminasi yang bisa memengaruhi kualitas makanan anak-anak,” imbuhnya.
Arzetti menilai pembenahan sistem dan fasilitas di SPPG merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan gizi nasional. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis pemerintah untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak setiap harinya.
“Badan Gizi Nasional dan program seperti SPPG ini adalah langkah nyata untuk menyamaratakan pemenuhan gizi anak-anak kita. Tapi tentu harus diiringi dengan pengawasan yang konsisten agar kualitasnya terus meningkat,” pungkasnya.
Kunjungan Komisi IX DPR RI ke SPPG Polri Aceh ini juga menjadi ajang evaluasi lapangan terhadap pelaksanaan program gizi pemerintah di berbagai daerah, sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPR dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. •blf/aha