
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, saat memimpin kunjungan kerja ke Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: Balggys/vel.
PARLEMENTARIA, Banjarmasin — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, memimpin kunjungan kerja ke Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (03/10). Dalam kunjungan ini, Komisi VIII menyoroti berbagai capaian dan potensi pengembangan kampus dalam memperkuat pendidikan keagamaan yang berkarakter lokal.
Selly menyampaikan apresiasinya atas prestasi UIN Antasari yang telah memperoleh Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) multiyears selama tiga tahun berturut-turut. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti komitmen kampus dalam menjaga kualitas tata kelola dan mutu pendidikan tinggi Islam di daerah.
“Kami menemukan banyak hal menarik di sini. Salah satunya, inovasi mushaf Al-Qur’an yang menggunakan bahasa Banjar. Ini adalah bentuk penguatan muatan lokal yang sangat penting untuk memperkaya khazanah keislaman Nusantara,” ujar Selly.
Lebih jauh, Selly menilai UIN Antasari berperan strategis dalam menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian masyarakat. Banyak lulusan UIN yang kini mampu membuka usaha, melatih masyarakat, dan berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Dengan lahan kampus yang luas dan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni, UIN Antasari bisa menjadi pionir kolaborasi lintas disiplin. Mereka tidak hanya fokus di bidang keagamaan, tapi juga mengembangkan program-program yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.
Komisi VIII DPR RI, lanjut Selly, akan terus mendorong penguatan kelembagaan dan pengembangan program studi baru di UIN Antasari. “Ada aspirasi untuk membuka Fakultas Kedokteran. Itu ide yang bagus, tapi tentu harus diiringi dengan kesiapan sumber daya dan infrastruktur yang memadai,” tutupnya. •gys/aha