
Wakil Ketua DPR RI bidang Korinbang, Saan Mustopa, saat meninjau Bandara Internasional Kertajati dalam kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). Foto: Eno/vel
PARLEMENTARIA, Bandung – Dalam kunjungan kerja ke Jawa Barat, Wakil Ketua DPR RI bidang Korinbang, Saan Mustopa, menyoroti tantangan yang dihadapi Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat. Meski dibangun megah dan digadang-gadang sebagai bandara internasional terbesar di Jawa Barat, Kertajati dinilai belum optimal karena persoalan aksesibilitas dan keterisian penerbangan.
Saan menjelaskan, keberadaan Kertajati tidak boleh dianggap sebagai proyek sia-sia. Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah harus segera mencari langkah nyata agar bandara yang berada di Majalengka itu benar-benar berfungsi sebagai pusat transportasi udara yang strategis.
“Kita ingin bandara ini memberikan manfaat dan kemaslahatan, bukan menjadi beban. Kalau setiap tahun pemerintah daerah dan pusat mengeluarkan dana besar tapi tidak berdampak, ini harus dicarikan jalan keluarnya,” tegas Saan kepada Parlementaria saat kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025).
Dalam rapat bersama Pemerintah Provinsi Jabar dan Kementerian Perhubungan, terungkap bahwa Pemprov masih mengalokasikan sekitar Rp50 miliar per tahun untuk mendukung operasional bandara. Anggaran ini dinilai memberatkan apabila tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan.
Politisi Fraksi Partai NasDem ini menambahkan, akses jalan menuju Kertajati juga harus segera diperbaiki agar masyarakat memiliki alternatif nyata selain Husein. “DPR RI akan mendorong kebijakan terintegrasi antara infrastruktur jalan tol, kereta api, dan moda transportasi lainnya untuk memudahkan konektivitas menuju Kertajati,” pungkas Wakil Ketua DPR RI Koordinator Industri dan Pembabgunan Ini. •eno/rdn