4 August 2025
Industri dan Pembangunan

Apresiasi untuk Tim Manggala Agni, Komisi IV Soroti Derasnya Tantangan Karhutla

  • Juli 31, 2025
  • 0

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. Foto : Dok/Andri.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. Foto : Dok/Andri.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera menghadapi tantangan serius, mulai dari medan sulit hingga keterbatasan sarana pemadam. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menilai kondisi ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk memperkuat dukungan terhadap petugas di lapangan, terutama Tim Manggala Agni dan unit Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatera.

Menurutnya, banyak tantangan yang harus ditaklukan tim Manggala Agni beserta tim terpadu yang ditugaskan negara, sebelum memadamkan titik panas yang terdeteksi citra satelit. Tim Pemadam Manggala Agni, kata Alex, tak jarang harus menumpang sampan atau motor masyarakat menuju lokasi kebakaran hutan dan lahan. 

Bahkan, Alex menyebut, personel tim harus berjalan kaki hingga berkilo-kilo meter mengangkut perlengkapan dan peralatan pemadam. Mulai dari mesin pompa air, selang dan sebagainya yang sangat berat yang juga harus dipanggul untuk sampai ke lokasi. 

Legislator Dapil Sumatera Barat I itu kemudian menyampaikan apresiasinya kepada tim Manggala Agni serta aparat gabungan TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat atas dedikasi dalam memadamkan Karhutla sepanjang tahun ini.

“Kita semua harus berterima kasih pada tim yang ditugaskan negara untuk menunaikan tugas memadamkan api pada kejadian Karhutla tahun 2025 ini. Ini pekerjaan berat yang ditunaikan dengan sangat baik oleh Manggala Agni bersama TNI, Polri, BPBD beserta relawan bencana dan masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Melihat kondisi lapangan yang sulit, Alex mendukung usulan pengadaan unit helikopter pengangkut orang dan barang bagi Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatera, yang membawahi sepuluh provinsi. Ia juga menyoroti langkah-langkah tambahan pemerintah, seperti modifikasi cuaca dan operasi udara.

“Sekitar 3,9 juta liter air juga telah ditumpahkan dari udara melalui helikopter water bombing,” sebut Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Tak kalah penting, Alex memberi perhatian terhadap aspek penegakan hukum. Ia mendukung langkah Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Riau yang telah menetapkan puluhan tersangka pelaku pembakaran.

“Aparat harus ingat, ada aparatur negara yang bertaruh nyawa serta meninggalkan keluarga, demi tugas memadamkan api di tengah hutan belantara,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada awal Juli 2025, Satgas Karhutla Provinsi Riau mencatat adanya 586 titik panas di daerah tersebut. Per tanggal 25 Juli 2025, kerja keras aparat lintas sektor berhasil memadamkan api pada areal seluas 1.156,17 hektare.

Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan menjadi wilayah dengan titik panas terbanyak, masing-masing mencatat empat titik. Sementara, Kampar dan Kepulauan Meranti mencatat dua titik, disusul Indragiri Hulu, Siak, dan Rokan Hilir yang masing-masing satu hingga dua titik.

Secara keseluruhan, wilayah Sumatera mencatat 53 titik panas. Setelah Riau, hotspot terbanyak terpantau di Jambi dan Bangka Belitung, masing-masing 11 titik. Disusul Aceh lima titik, Sumatera Barat dan Sumatera Utara masing-masing tiga titik, Lampung dua titik, serta Bengkulu dan Sumatera Selatan masing-masing satu titik. •uc/rdn

EMedia DPR RI