Ketua Komisi VIII: UINSU Harus Jadi Penjaga Fondasi Moral, Agama, dan Daya Saing Lulusannya
- Juli 18, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Medan – Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan bahwa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) harus menjadi lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya menjaga fondasi moral dan keagamaan. Namun juga mampu menyiapkan lulusan yang unggul dan berdaya saing di dunia kerja.
“Karena basis keilmuannya adalah agama, UINSU punya tanggung jawab besar untuk membentuk SDM yang kuat secara moral, spiritual, dan juga siap menghadapi tantangan dunia kerja. Jangan sampai semangat keagamaannya hilang hanya karena penyesuaian program studi umum,” tegas Marwan saat wawancara usai memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke UINSU, di Medan, Provinsi Sumatera Utara, Rabu(16/7/2025).
Lebih lanjut, Legislator Dapil Sumatera Utara II tersebut menekankan pentingnya pembinaan karakter mahasiswa secara utuh, agar lulusan UIN tidak hanya berkualitas secara akademik, tetapi juga mampu mengisi kebutuhan sektor-sektor strategis seperti industri halal, pengelolaan zakat, dan wakaf.
“Kita menghasilkan begitu banyak sarjana, tapi belum secara sistematis menyiapkan mereka untuk masuk ke sektor-sektor penting seperti halal center, lembaga zakat, atau wakaf. Ini peluang besar yang belum dimaksimalkan,” jelasnya.
Untuk itu, Marwan menyatakan Komisi VIII mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dengan perbankan syariah, industri halal, serta lembaga sosial keagamaan agar lulusan memiliki kompetensi yang relevan dan terserap dengan baik di lapangan kerja.
Selain isu SDM, Politisi Fraksi PKB ini juga menyoroti ketimpangan anggaran di Kementerian Agama RI yang dinilai belum proporsional jika dibandingkan dengan kementerian lain, padahal memiliki struktur sampai ke tingkat daerah.
“Kementerian Agama ini jangkauannya sampai ke bawah, tetapi anggarannya masih kecil. Kita minta pemerintah lebih berkeadilan dalam distribusi anggaran,” tandas Marwan.
Selain itu, Komisi VIII turut mengapresiasi penyelesaian persoalan aset kampus yang sempat mangkrak. Marwan menyebut penyelesaian yang berhasil dilakukan Rektor UINSU saat ini (Prof. Dr. Nurhayati) sebagai langkah signifikan, dan mendesak agar bangunan yang telah dibiayai negara bisa segera dimanfaatkan untuk kegiatan akademik dan pelayanan mahasiswa.
Marwan yang juga merupakan alumni UIN Sumatera Utara ini menyatakan komitmen Komisi VIII untuk terus mendukung pengembangan UINSU agar dapat bersaing di tingkat regional dan global sebagai pusat pendidikan Islam yang moderat, terbuka, dan menjadi rujukan dunia.
“Ilmu agama bisa dipelajari di banyak negara, tapi cara mempraktikkan ajaran Islam yang damai dan inklusif seperti di Indonesia itulah yang dicari dunia. Kalau itu hilang, Indonesia akan kehilangan daya tariknya. UINSU harus menjadi penjaga ruh itu,” pungkas Marwan. •pun/aha