Wujudkan Net Zero Emission 2060, Industri Semen Perlu Jadi Pelopor Gerakan Energi Hijau
- Juli 16, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Bogor – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menyampaikan pentingnya mendorong sektor industri, khususnya industri semen, untuk menjadi pelopor dalam gerakan energi hijau. Ia menekankan bahwa peran aktif industri dalam efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan adalah langkah konkret untuk mewujudkan target Indonesia mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.
Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
“Industri semen adalah salah satu sektor yang memiliki tingkat konsumsi energi sangat tinggi, serta menghasilkan emisi karbon signifikan. Maka, sektor ini justru memiliki potensi terbesar untuk menjadi motor penggerak transisi energi di Indonesia,” ujar Novita kepada Parlementaria.
Ia menambahkan bahwa transformasi energi tidak cukup hanya digerakkan oleh pemerintah pusat, tetapi juga harus diadopsi oleh pelaku usaha di lapangan. Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, sektor industri menyumbang sekitar 22% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional pada 2022, di mana industri semen menjadi salah satu kontributor utama karena ketergantungan terhadap energi fosil, terutama batu bara.
Sebab itu, dalam hal ini, Novita turut menyoroti pentingnya adopsi teknologi rendah karbon seperti pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF), biomassa, dan co-processing limbah sebagai sumber energi alternatif.
Namun demikian, Novita mengungkapkan bahwa hingga kini, kolaborasi antara industri dan pemerintah daerah masih belum berjalan secara optimal. “Masih banyak MoU antara industri dan pemda yang hanya berhenti di atas kertas, tidak ada tindak lanjut nyata. Padahal, peran daerah sangat vital dalam mempercepat adopsi teknologi energi terbarukan,” tegasnya.
Melihat hal itu, Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) itu mengajak pelaku industri untuk dapat mengambil peran sebagai ‘bapak asuh’ gerakan energi hijau di daerah. “Industri bisa berperan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membina program energi hijau berbasis masyarakat, seperti pengelolaan sampah menjadi energi atau pembangunan unit RDF lokal. Jangan tunggu diperintah, harus proaktif,” serunya.
Sebagai penutup, melalui kunjungan ini, Komisi VII DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal regulasi yang mendukung transformasi energi di sektor industri. Termasuk di dalamnya adalah insentif fiskal untuk industri yang menerapkan efisiensi energi, kemudahan perizinan untuk teknologi hijau, dan kebijakan transisi energi yang adil bagi semua.
“Kalau kita ingin masa depan energi Indonesia lebih bersih dan berkelanjutan, industri semen harus jadi pelopornya, bukan pengekor,” tutupnya. •hnm/rdn