Raih Penghargaan Internasional, Komisi VII Apresiasi Desa Wisata Wukirsari DIY
- Juli 16, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Bantul – Sektor pariwisata Indonesia terus bertransformasi menuju arah pembangunan yang inklusif, berbasis masyarakat, dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, desa wisata menjadi salah satu elemen kunci yang tidak hanya mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi, tetapi juga memperkuat identitas budaya, memperluas distribusi manfaat ekonomi ke daerah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.
Salah satu desa wisata unggulan yang mendapat pengakuan nasional maupun internasional adalah Desa Wisata Wukirsari. Pada tahun 2024, desa ini berhasil meraih penghargaan bergengsi Best Tourism Village dari UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia PBB), mengungguli ratusan desa wisata lainnya dari berbagai negara.
Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas praktik pelestarian budaya lokal, pengembangan ekonomi kreatif melalui batik tulis Giriloyo dan wayang kulit Pucung, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kami memberikan dorongan moral dan apresiasi langsung kepada warga Desa Wisata Wukirsari bahwa mereka adalah aktor utama pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini memperkuat rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap upaya pelestarian budaya dan pelayanan wisata”, kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim di Desa Wukirsari, Bantul, Provinsi DIY, Senin (14/7/2025).
Desa Wisata Wukirsari, yang terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu desa wisata unggulan yang memiliki potensi budaya, sejarah, dan ekonomi kreatif yang tinggi. Desa ini dikenal sebagai sentra batik tulis, dengan pelaku UMKM yang tersebar di berbagai dusun, seperti Giriloyo dan Karang Kulon, serta menjadi destinasi edukasi dan wisata budaya yang tumbuh secara organik.
“Selain menjadi rumah bagi tradisi batik tertua di Yogyakarta, Desa Wukirsari juga menunjukkan kemajuan dalam pengembangan UMKM, khususnya melalui pemberdayaan perempuan oleh lembaga seperti PNM Mekaar,” ungkapnya Politisi Fraksi PKB ini.
Di tengah pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi dan berbagai tantangan global, penguatan destinasi berbasis komunitas menjadi prioritas strategis nasional. Desa Wisata Wukirsari menjadi contoh konkret penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat. Namun, masih terdapat berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur pendukung, penguatan kapasitas SDM, konektivitas digital, hingga sinergi program pusat dan daerah.
“Upaya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Kementerian Pariwisata khususnya pada aspek infrastruktur destinasi, penguatan kelembagaan desa wisata, dan dukungan UMKM pariwisata”, imbuhnya. •tn/rdn