15 July 2025
Industri dan Pembangunan

Bane Raja Manalu Soroti Ketersediaan Gas & Tenaga Kerja Lokal di KEK Sei Mangkei

  • Juli 14, 2025
  • 0

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke KEK Sei Mangkei, Bane Raja Manalusaat saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ke KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (11/7/2025). Foto : Oji/Andri.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke KEK Sei Mangkei, Bane Raja Manalusaat saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ke KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (11/7/2025). Foto : Oji/Andri.


PARLEMENTARIA, Simalungun
 – Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Bane Raja Manalu, menegaskan bahwa persoalan energi, khususnya gas, masih menjadi hambatan utama bagi investor di KEK Sei Mangkei.

“Gas menjadi persoalan mendasar yang menghambat investor untuk datang dan berkembang di KEK Sei Mangkei. Pemerintah pusat dan daerah harus segera mengambil langkah konkret agar investor tetap mau masuk dan berinvestasi di sini,” tegas Bane usai menggelar pertemuan dengan Perwakilan Kementerian Industri, Direksi KEK Sei Mangkei, Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) di KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (11/7/2025).

Politisi Partai PDIP ini juga menekankan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur pipa gas, mengingat KEK Sei Mangkei sebagai KEK pertama di Indonesia belum memiliki jaringan pipa gas yang mendukung operasional industri secara optimal.

“Kita dorong pemerintah melalui kementerian terkait untuk segera membangun jaringan pipa gas di KEK Sei Mangkei agar para investor bisa mendapatkan harga gas yang lebih kompetitif sehingga bisa mengurangi biaya operasional,” imbuh Legislator asal Dapil Sumatera Utara III ini.

Selain itu, aspek ketenagakerjaan pun tak luput menjadi sorotan, Bane Raja Manalu mempertanyakan data konkret terkait jumlah warga lokal yang telah bekerja di kawasan KEK Sei Mangkei ini serta peta jalan keterampilan tenaga kerja lokal agar sesuai dengan kebutuhan industri.

“Kami ingin memastikan pembangunan KEK membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Gap keterampilan yang ada harus segera dijembatani agar warga lokal dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan industri tenant di kawasan ini,” tandasnya.

Sementara itu Direktur KEK Sei Mangkei, Arif Budiman menjelaskan bahwa menurut catatan dari dinas ketenagakerjaan dan juga data dari internal KEK sudah menyerap tenaga kerja 6.166 orang dimana 52,7 % merupakan tenaga kerja lokal.

“Hasil inventarisasi internal kami memang kebanyakan tenaga kerja lokal berasal dari Kabupaten Batubara, Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Kita juga akan melakukan kerja sama dengan dinas pendidikan setempat agar para lulusan SMK bisa diserap oleh KEK Sei Mangkei,” terang Arif. •oji/aha

EMedia DPR RI