12 July 2025
Politik dan Keamanan

Komisi I Nilai Seluruh Calon Dubes Mumpuni, Termasuk Hadapi Isu Tarif AS

  • Juli 9, 2025
  • 0

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono. Foto: dok/vel.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono. Foto: dok/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono memastikan bahwa seluruh calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI dinilai mumpuni untuk menjalankan tugas diplomatik. Termasuk dalam mengimplementasikan visi Presiden melalui program Astacita.

“Semua calon yang mengikuti fit and proper test kami nilai tidak memiliki kendala signifikan. Mereka mampu menjabarkan visi pemerintah dan menyusun program kerja yang relevan dengan negara tempat mereka akan bertugas,” ujar Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Komisi I DPR RI baru saja menyelesaikan tahapan uji kelayakan terhadap 24 calon duta besar RI untuk sejumlah negara sahabat. Salah satu calon yang berasal dari unsur tim sukses (timses) partai politik juga dinilai memenuhi kualifikasi dan mampu menunjukkan kesiapan kerja secara profesional.

“Yang bersangkutan mampu memaparkan dengan baik program kerja yang akan dijalankan dan bagaimana mengimplementasikan program Astacita Presiden di tempat penugasannya. Jadi bukan soal latar belakangnya, tapi soal kapabilitas,” tambah Dave.

Menanggapi isu perdagangan luar negeri, Dave menyoroti pemberlakuan tarif dagang sebesar 32 persen dari Pemerintah Amerika Serikat terhadap Indonesia yang merupakan peninggalan kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump. Ia menilai kebijakan ini berpotensi merugikan sektor industri, perbankan, serta memperlambat laju pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini tentu mengkhawatirkan. Tapi Presiden kita sudah mengambil langkah konkret seperti memperluas kerja sama dengan OECD dan BRICS, juga membuka pangsa pasar baru agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada satu negara,” terangnya.

Menurut Legislator Fraksi Partai Golkar tersebut, peran Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang baru menjadi sangat strategis dalam merespons kebijakan ini. Ia optimistis, dubes yang ditugaskan ke AS memiliki kapasitas untuk melakukan diplomasi ekonomi yang kuat, termasuk mendorong renegosiasi tarif dagang.

“Ini masih bisa dinegosiasikan ulang. Tugas duta besar ke AS adalah menenangkan mitra dan membangun dialog strategis. Kita bisa tingkatkan pembelian migas, pangan, hingga pesawat dan alutsista produksi mereka. Hubungan dagang harus dibangun secara saling menguntungkan,” jelasnya.

Dave juga menyebut adanya pembicaraan awal terkait potensi investasi Indonesia di sektor manufaktur di AS guna mempercepat akses dan efisiensi pengadaan kebutuhan dalam negeri dari negeri Paman Sam.

“Dubes yang akan ditugaskan ke sana saya kenal secara pribadi. Kinerjanya terbukti baik dan saya percaya beliau sangat mampu membawa kepentingan Indonesia dalam jalur diplomasi yang efektif,” pungkas Dave. •pun/aha

EMedia DPR RI