PARLEMENTARIA, Tangerang – Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI mengadakan pertemuan dengan otoritas Bandara Soekarno-Hatta untuk mengevaluasi kesiapan layanan protokol bagi 580 anggota DPR RI. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah ramainya aktivitas bandara, terutama terkait dengan keberangkatan jemaah haji.

“Bandara Soekarno-Hatta merupakan titik strategis bagi anggota DPR, dengan intensitas kegiatan yang sangat padat. Kami ingin memastikan bahwa hak pelayanan masyarakat, terutama anggota DPR, dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Rizki jelas kepada Parlementaria usai memimpin Kunjungan Kerja BURT ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/6/2025). 

Rizki juga menekankan pentingnya sinergi antara DPR RI dan otoritas bandara untuk memperlancar tugas-tugas legislatif yang sering melibatkan perjalanan udara, baik dalam kegiatan kunjungan kerja maupun reses anggota DPR. Ia mengapresiasi pelayanan yang sudah cukup baik, namun menyoroti beberapa hal yang perlu diperbaiki.

“Saat ini pelayanan sudah cukup baik, baik untuk masyarakat maupun protokoler anggota DPR. Namun, kami juga menyarankan agar ada perhatian lebih terkait kebutuhan penjemputan dan pengantaran anggota DPR, terutama yang membutuhkan layanan khusus,” ujarnya.

Menurut Rizki, setiap anggota DPR memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, mulai dari yang membutuhkan asistensi khusus hingga yang memiliki keterbatasan fisik. Oleh karena itu, penting bagi bandara untuk memperhatikan hal tersebut dan memberikan prioritas dalam pelayanan kepada mereka yang membutuhkan.

“Saya harap ke depan kolaborasi antara DPR RI dan otoritas bandara bisa lebih baik lagi, terutama dengan tingginya intensitas kegiatan anggota DPR yang harus terus beraktivitas, lalu kembali ke bandara,” tambahnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap fasilitas dan infrastruktur yang ada di Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mencerminkan ambisi Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun, Rizki mengingatkan bahwa pelayanan harus sejalan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan mampu menghadapi lonjakan aktivitas.

“Bandara Soekarno-Hatta adalah pintu gerbang utama Indonesia, sehingga pelayanan di sini harus sesuai dengan standar internasional, tidak hanya untuk anggota DPR, tetapi juga untuk seluruh masyarakat,” tandas Rizki.

Sebagai penutup, Rizki berharap bahwa dengan adanya kolaborasi yang lebih baik dan peningkatan layanan di Bandara Soekarno-Hatta, seluruh pihak akan semakin nyaman dalam melakukan perjalanan, terutama dalam memenuhi hak-hak protokoler yang menjadi kewajiban negara. •ais/aha