12 June 2025
Industri dan Pembangunan

Kunjungi Maktab Jabar, Saan Mustopa Dengar Langsung Keluhan Jemaah soal Logistik dan Transportasi

  • Juni 10, 2025
  • 0

Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, Saan Mustopa, saat meninjau dua maktab atau pemondokan jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). Foto: rdn/vel.
Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, Saan Mustopa, saat meninjau dua maktab atau pemondokan jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). Foto: rdn/vel.


PARLEMENTARIA, Makkah –
 Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, Saan Mustopa, melakukan peninjauan langsung ke dua maktab atau pemondokan jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, yang dihuni oleh jemaah asal Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Saan menerima berbagai keluhan dari para jemaah terkait keterlambatan logistik dan ketidakteraturan jadwal transportasi selama prosesi ibadah haji.

Dua maktab yang dikunjungi Saan adalah Maktab 42 dan Maktab 52, yang masing-masing dihuni oleh jemaah dari Karawang, Bekasi, dan Kabupaten Cirebon. Politisi Partai NasDem itu menegaskan, kunjungan ini penting untuk menyerap langsung aspirasi dan pengalaman para jemaah di lapangan, terutama terkait pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Saya ingin mendengar cerita langsung dari para jemaah. Di Maktab 52, mereka mengeluhkan makan siang yang seharusnya datang di siang hari, baru diterima malam. Artinya, ada keterlambatan cukup signifikan,” ungkap Saan usai berdialog dengan jemaah dan para pembimbing ibadah di Mina, Makkah, Sabtu (7/6/2025).

Selain itu, Saan juga menyoroti persoalan skema murur dan tanazul yang tidak berjalan optimal dalam pelaksanaan di lapangan. Salah satu kasus paling mencolok adalah keterlambatan bus yang seharusnya menjemput jemaah sejak pukul 08.00 pagi, namun baru datang pukul 16.00 sore.

“Mereka sudah menunggu sejak pukul 07.00 pagi, tapi bis baru datang pukul 4 sore. Itu berarti mereka harus menunggu hingga delapan jam. Belum lagi tenda di Arafah yang juga bermasalah,” jelasnya.

Meskipun mengalami berbagai kendala, Saan mengapresiasi sikap para jemaah yang tetap sabar dan ikhlas menjalani ibadah. Namun ia menegaskan, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi.

“Ini harus menjadi catatan serius. Kekurangan yang dialami jemaah harus dievaluasi secara menyeluruh agar tidak terulang pada musim haji berikutnya. Harus ada perbaikan teknis secara bertahap,” ujarnya.

Saan juga menyinggung komitmen Presiden RI Prabowo Subianto dalam mendorong perbaikan layanan haji. Ia menyebut, Presiden telah menunjukkan keberpihakan yang kuat kepada jemaah dengan upaya menekan biaya haji dan memaksimalkan pelayanan.

“Presiden ingin ibadah haji berjalan nyaman dan khusyuk, sehingga jemaah bisa meraih predikat haji mabrur. Maka seluruh penyelenggara haji harus bekerja keras dan punya kemampuan teknis untuk mewujudkan harapan tersebut,” tegas Wakil Ketua DPR RI itu.

Di akhir pernyataannya, Saan mengatakan para jemaah berharap pengalaman mereka menjadi bahan evaluasi agar penyelenggaraan haji ke depan lebih baik dan tidak mengulang kekurangan yang sama.

“Jamaah sudah mengalami sendiri kekurangannya. Mereka tidak ingin jamaah berikutnya mengalami hal serupa. Maka harus ada perbaikan nyata dan menyeluruh,” tutupnya. •rdn

EMedia DPR RI