Puteri Komarudin Dukung Penurunan Suku Bunga Acuan
- Juni 5, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Bali – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,50 persen. Keputusan ini dilandasi perkiraan inflasi yang rendah dan terkendali, mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mendukung kebijakan penurunan suku bunga Acuan BI.
“Lewat kebijakan ini harapannya suku bunga kredit bisa turun, sehingga permintaan dan penyaluran kredit dapat terus tumbuh. Apalagi, pertumbuhan kredit tercatat melambat menjadi 9,16 persen (yoy) pada Maret 2025. Makanya, dengan kredit yang terus tumbuh, aktivitas ekonomi juga semakin menggeliat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Puteri dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali pada Rabu (28/05/2025).
Puteri mendorong BI untuk terus bersinergi dengan OJK untuk memastikan kebijakan penurunan suku bunga acuan ini dapat ditransmisikan dalam penyaluran kredit perbankan. Hal ini karena BI memperkirakan kebijakan ini akan berdampak pada pertumbuhan kredit dengan memerlukan waktu kisaran 1 (satu) tahun.
“Dengan gap waktu yang cukup lama, tentu hal patut menjadi perhatian supaya BI bersama OJK dapat memastikan agar penurunan suku bunga ini dapat segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit perbankan,” ujar Puteri.
Selain itu, Puteri juga mengapresiasi atas pengembangan digitalisasi pembayaran pada kawasan pariwisata melalui QRIS Tap yang telah diinisiasi Bank Indonesia. Inovasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran hanya dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembayaran, tanpa perlu memindai kode QR.
“Pada sektor pariwisata, QRIS tap ini sudah dilakukan uji coba di Borobudur, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Tapi, Bali belum dilakukan uji coba. Makanya, saya turut mendorong BI untuk menerapkan QRIS ini pada destinasi pariwisata yang ada di Pulau Bali. Dengan begitu, wisatawan juga semakin dimudahkan dalam transaksi pembayaran,” ungkap Puteri.
Menutup keterangannya, Puteri juga mendukung upaya perluasan QRIS lintas negara, yang rencananya akan menjangkau Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Indonesia, dan Tiongkok.
“Namun, saya kira BI juga bisa membuka ruang untuk mengkaji potensi kerja sama dengan Australia. Ini berkaca pada kunjungan wisatawan asing ke Bali yang didominasi turis Australia sebesar 23 persen. Dengan besarnya kunjungan turis Australia tersebut, harapannya juga didukung dengan kemudahan dalam pembayaran melalui QRIS antar negara,” tutup Puteri. •bia