Timwas Haji DPR Kawal Kinerja Maskapai, Garuda hingga Saudi Airlines Diminta Konsisten Layani Jemaah
- Juni 2, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Banten – Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Kawendra Lukistian, menekankan pentingnya kesiapan maksimal dari maskapai penerbangan, khususnya BUMN transportasi seperti Garuda Indonesia, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, baik saat keberangkatan maupun kepulangan usai musim haji.
Kawendra, yang juga Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, menyatakan bahwa pelayanan transportasi merupakan faktor krusial dalam menunjang kelancaran dan kenyamanan ibadah haji. Oleh karena itu, ia meminta seluruh maskapai yang terlibat—termasuk Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Airlines—untuk menjaga standar pelayanan secara konsisten.
“Sebagai mitra Komisi VI dan juga anggota Timwas Haji, kami memastikan kepada para mitra transportasi, khususnya Garuda Indonesia, bahwa kesiapan terbaik harus diberikan kepada jamaah haji. Mereka adalah tamu-tamu Allah, maka harus diberikan fasilitas terbaik agar ibadahnya nyaman dan khusyuk,” ujar Kawendra kepada Parlementaria jelang keberangkatan Timwas Haji DPR Gelombang II Tahap II di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (31/5/2025).
Ia menyebutkan bahwa dalam rapat sebelumnya bersama Garuda Indonesia, DPR telah menekankan pentingnya ketepatan waktu, kenyamanan kursi, makanan selama penerbangan, serta penanganan bagasi jamaah. Kawendra juga menyoroti pentingnya pelayanan yang ramah dan humanis dari awak kabin dan kru darat, mengingat sebagian besar jamaah haji adalah lanjut usia.
“Sejauh ini, laporan yang kami terima dari para mitra, alhamdulillah operasional berjalan on time. Ini penting untuk dijaga agar para jemaah tidak kecewa. Konsistensi dalam pelayanan adalah kunci,” tegasnya.
Pelayanan Transportasi Haji 2025
Pada musim haji 2025, tiga maskapai utama ditunjuk untuk melayani keberangkatan dan kepulangan jamaah haji Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan bahwa dukungan transportasi untuk jemaah haji tahun ini dalam kondisi siap.
Garuda Indonesia telah menyiapkan 13 armada pesawat untuk melayani keberangkatan dan kepulangan dari Embarkasi Aceh, Medan, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, dan sebagian Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Tahun ini, Garuda Indonesia akan mengangkut 104.172 jamaah haji reguler dan petugas, yang tergabung dalam 287 kelompok terbang.
Saudi Airlines akan menggunakan 16 armada pesawat untuk mengangkut 102.182 jamaah dan petugas dari Embarkasi Batam, Palembang, Jakarta-Bekasi, Kertajati, Surabaya, dan sebagian Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Sementara itu, Lion Air menyiapkan 6 armada yang akan mengangkut 11.762 jemaah haji dan petugas dari Embarkasi Padang dan Banjarmasin .
Kesiapan tidak hanya dilakukan oleh maskapai penerbangan, namun juga oleh bandara embarkasi dan debarkasi. Secara total, akan ada 14 bandara yang menjadi lokasi embarkasi haji tahun ini.
Layanan Transportasi di Arab Saudi
Selain penerbangan, Kementerian Agama juga memastikan kesiapan layanan transportasi darat bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Layanan tersebut mencakup tiga area utama:
Transportasi Antar Kota: Melayani rute Madinah – Makkah, Jeddah – Makkah, Makkah – Jeddah, dan Makkah – Madinah.
Bus Shalawat: Mengantar dan menjemput jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Layanan ini beroperasi dalam dua fase, yaitu fase pertama dari 13 Dzulqa’dah hingga 5 Dzulhijjah, dan fase kedua dari 15 Dzulhijjah hingga 15 Muharram. Layanan dihentikan sementara selama masa Armina (5 – 15 Dzulhijjah) .
Transportasi Saat Puncak Ibadah Haji: Melayani pergerakan jamaah selama puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kawendra menambahkan bahwa pengawasan DPR tidak hanya dilakukan pada saat pemberangkatan, tetapi juga akan berlanjut hingga proses pemulangan jamaah ke Tanah Air. Ia berharap semua pihak yang terlibat, khususnya maskapai penerbangan, terus berkoordinasi dan responsif terhadap kebutuhan jemaah.
“Transportasi adalah awal dan akhir dari pengalaman ibadah haji mereka. Maka dari itu, layanan yang maksimal harus diberikan sejak dari tanah air sampai kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya. •rdn