29 May 2025
Kesejahteraan Rakyat

Perluas Cakupan Layanan Kesehatan, Jasindo Harus Lebih Informatif Sosialisasi ke Anggota Dewan

  • Mei 26, 2025
  • 0

Anggota BURT DPR RI Ida Nurlaela saat mengikuti pertemuan kunjungan kerja BURT di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/05/2025). Foto: Nadya/vel.
Anggota BURT DPR RI Ida Nurlaela saat mengikuti pertemuan kunjungan kerja BURT di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/05/2025). Foto: Nadya/vel.


PARLEMENTARIA, Bogor 
– Anggota BURT DPR RI Ida Nurlaela meminta Jasindo, selaku provider asuransi Jamkestama, untuk melakukan sosialisasi terhadap Anggota DPR RI tentang RS mana saja yang dapat menjadi rujukan Jasindo. Ia juga berharap Jasindo turut menginformasikan terkait fasilitas kesehatan tersebut ke Anggota DPR RI. Hal itu mengingat banyaknya Anggota DPR RI yang belum tahu hingga tidak memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Alasannya mungkin karena tidak ditunjukkan RS mana yang ada (kerja sama dengan Jasindo). Harusnya ada pemberitahuan atau sosialisasi dari Jasindo sendiri sebagai provider masalah kesehatan yang VIP di DPR RI. Jadi biar Anggota dewannya itu juga mengetahui punya fasilitas,” paparnya kepada Parlementaria di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/05/2025).

Selain itu, Ida juga meminta Jasindo untuk selalu memperbaharui data dan kroscek data Anggota dewan beserta keluarganya. Sehingga, ia berharap ketika Anggota DPR RI beserta keluarga datang ke RS tertentu, tidak perlu lagi memperkenalkan atau meyakinkan pihak RS secara administrasi.

“Jadi, kalau kami Anggota Dewan yang menggunakan Jasindo ini harus sudah mengetahui. Jadi difasilitasi dengan cepat, karena ini kan sudah VVIP namanya juga, artinya kan harus lebih baguslah dari pelayanan yang lain karena judulnya juga untuk VVIP,” kata Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Ida pun meminta kepada Jasindo, untuk lebih sigap lagi memberikan pelayanan kepada dewan. Hal itu mengingat Anggota DPR RI diupayakan untuk selalu fit dan kuat. Sebab, anggota dewan harus turun ke lapangan, menyerap aspirasi, dan kesibukan lainnya. Sehingga, kegiatan itu menuntut tenaga yang prima, tetapi fasilitas Jasindo justru dinilai belum cukup mengcover hal tersebut.

Terlebih, tambahnya, fasilitas medical check up hanya dicover sekali dalam setahun, sedangkan layanan home care pun tak bisa didapatkan, karena tidak tertuang dalam aturan yang ada.

“Karena keterbatasan di situlah, banyak Anggota DPR RI berpikir, ah sudahlah gausah dan mengabaikan rasa sakitnya. Mungkin juga tidak semua anggota dewan meminta privilege fasilitas kesehatan. Kami tidak menagih fasilitas itu. Jadi kebiasaan untuk ‘ah sudahlah biasa saja’ akhirnya fasilitas Jasindo yang memang sudah bagus pun jadi tidak terasa ya karena kami tidak menggunakannya. Termasuk saya kadang-kadang tidak mau berobat ah sudahlah nanti juga sembuh,” tutupnya. •ndy/rdn

EMedia DPR RI