20 May 2025
Politik dan Keamanan

Puan Maharani Resmi Tutup Konferensi PUIC ke-19

  • Mei 19, 2025
  • 0

Ketua DPR RI sekaligus Presiden baru Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan Maharani, saat menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025). Foto: Munchen/vel.
Ketua DPR RI sekaligus Presiden baru Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan Maharani, saat menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025). Foto: Munchen/vel.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua DPR RI sekaligus Presiden baru Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan Maharani, secara resmi menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC dan pertemuan terkait lainnya yang digelar di Jakarta. Dalam pidato penutupannya, Puan menegaskan kembali komitmen bersama negara-negara Islam untuk memperjuangkan keadilan global, memperkuat tata kelola pemerintahan, serta meneguhkan peran perempuan dalam pembangunan dunia Islam.

“Deklarasi Jakarta yang telah kita hasilkan adalah bukti nyata suara kolektif parlemen dunia Islam. Kita telah sepakat memperjuangkan keadilan bagi Palestina, memperkuat tata kelola pemerintahan, mengokohkan peran perempuan, dan mendorong tatanan dunia yang lebih adil,” ujar Puan dalam sesi kerja terakhir konferensi tersebut di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025).

Sebagai tuan rumah, Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal tindak lanjut dari Deklarasi Jakarta serta mendukung upaya PUIC dalam memastikan implementasi nyata dari setiap resolusi yang telah disepakati.

“Saya mengajak seluruh delegasi untuk membawa semangat dan isi deklarasi ini ke ruang sidang parlemen masing-masing, sebagai komitmen bersama untuk memperkuat solidaritas negara-negara OKI,” imbuhnya.

Puan juga menyampaikan harapan agar para delegasi membawa kesan baik selama berada di Indonesia, sekaligus salam hormat kepada rakyat, parlemen, dan pemerintah negara-negara anggota PUIC.

Dalam pernyataan penutupnya, Puan menyoroti peran penting parlemen sebagai pilar demokrasi dalam mendorong perubahan global yang bermartabat dan berkeadilan, khususnya bagi kelompok rentan.

“Warisan kita bukan terletak pada besarnya gedung yang kita bangun, tetapi pada martabat yang kita pulihkan bagi setiap anak, perempuan, keluarga, dan mereka yang terluka oleh perang, kemiskinan, dan ketidakadilan,” tegas Puan.

Sebagai pemimpin perempuan pertama dalam sejarah PUIC, Puan menyerukan agar kekuatan kolektif negara-negara Islam dapat menjadi kontributor positif bagi perdamaian dan kesejahteraan global. Ia mengajak seluruh parlemen anggota untuk memperkuat PUIC sebagai wadah solidaritas, kerja sama, dan misi kemanusiaan.

“Mari kita tunjukkan bahwa dunia Islam adalah kontributor positif bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Dengan mengucap Alhamdulillahi Rabbil Alamin, saya nyatakan Konferensi ke-19 PUIC secara resmi ditutup,” pungkasnya. •hal/aha

EMedia DPR RI