Netty Aher di Pembukaan PUIC: Dua Jempol Presiden RI Tegak Lurus Konstitusi Bela Palestina
- Mei 19, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota DPR RI Netty Prasetyani mengapresiasi penyelenggaran Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) yang diselenggarakan selama 12-15 Mei 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Apresiasi tersebut, khususnya diberikan kepada seluruh Parlemen Negara OKI, termasuk Presiden Prabowo yang hadir dalam pembukaan Konferensi ke-19 tersebut.
“Dua jempol untuk Presiden Republik Indonesia yang dengan tegas bahwa kita akan terus tegak lurus di atas amanat konstitusi, bahwa kita akan terus memperjuangkan membela kemerdekaan Palestina,” ujar Netty di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Netty menegaskan, bahwa Prabowo menekankan agar negara-negara Islam harus bersatu untuk menunjukkan kekuatan Idalam membelah negara Islam lainnya, yang hari ini sedang tertindas dan mengalami genosida. Gaza, tekannya, adalah milik Palestina. Gaza adalah milik umat Islam, sehingga kita semua yang berkumpul di Forum PUIC tersebut, harapnya, punya kewajiban untuk terus membela Gaza dan Palestina sampai merdekaan.
“Luar biasa, kita dorong terus pemimpin-pemimpin bangsa, baik Ketua DPR dan juga Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menjalankan amarat konstitusi sampai Palestina merdekaan,” tegasnya.
Diketahui, Sidang ke-19 Parlemen OKI yang digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, hari ini, Kamis (15/5/2025) resmi ditutup dan menghasilkan Jakarta Declaration atau Deklarasi Jakarta. Sebuah pernyataan sikap politik dunia Islam atas berbagai isu strategis, khususnya terkait perjuangan bangsa Palestina. Deklarasi tersebut dibacakan oleh Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera.
1. Palestina dan Al-Quds Al-Sharif sebagai Jantung Perjuangan Umat Islam
Deklarasi menegaskan kembali bahwa isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif adalah inti perjuangan seluruh umat Islam. PUIC menyerukan kepada semua negara, lembaga, dan organisasi internasional untuk mematuhi resolusi sah internasional yang menetapkan Al-Quds sebagai bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967 dan sebagai ibu kota Negara Palestina.
2. Hentikan Agresi Israel dan Bebaskan Tahanan Palestina
PUIC mendesak penghentian total serangan militer Israel di wilayah Palestina serta menuntut pembebasan segera seluruh tahanan Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang, terutama perempuan dan anak-anak. Hal ini dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan terus berlangsung.
3. Dukungan Penuh atas Solusi Dua Negara dan Konferensi Internasional 2025
Deklarasi menyuarakan dukungan penuh terhadap peran Palestina sebagai negara berdaulat dalam forum multilateral serta mendorong implementasi solusi dua negara. PUIC juga mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Internasional di Markas Besar PBB, New York, pada Juni 2025 sebagai momentum penting penyelesaian damai konflik Palestina.
4. Peringatan Keras terhadap Rencana Aneksasi Israel
PUIC menyampaikan peringatan keras atas niat Israel untuk mencaplok wilayah Palestina lebih lanjut, termasuk sisa wilayah Gaza dengan dalih operasi penyelamatan sandera. Deklarasi menolak tegas segala bentuk pemindahan paksa penduduk Palestina atau klaim sepihak atas wilayah mereka yang sah.
5. Dorongan Aksi Global: Sanksi, Isolasi Israel, dan Investigasi Kejahatan Perang
Melalui Deklarasi Jakarta, PUIC mendorong parlemen anggota dan masyarakat internasional untuk mendesak pemerintah masing-masing melakukan diplomasi terpadu, termasuk: Mendorong penerapan sanksi internasional terhadap Israel, Mengisolasi Israel dari keikutsertaannya di berbagai forum internasional, Mematuhi dua opini penasihat Mahkamah Internasional (ICJ), Menuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menuntaskan penyelidikan atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan pejabat Israel, Memastikan kelanjutan bantuan kemanusiaan melalui UNRWA. •rdn