DPR dan Meksiko Bahas Penguatan Kerjasama Bilateral Lewat Forum Antar-Parlemen
- Mei 19, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Bramantyo Suwondo menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Meksiko untuk Indonesia pada Jumat (16/5/2025). Kedatangan Alonso Martin Gomez Favila, yang menjabat sebagai Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) dalam rangka mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Meksiko melalui jalur parlemen.
Dalam pertemuan tersebut, Bramantyo menyampaikan pentingnya optimalisasi platform kerja sama antar-parlemen kedua negara. Ia menekankan bahwa komunikasi antara delegasi parlemen Indonesia dan Meksiko perlu segera dibangun secara maksimal sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral.
“Kita menyampaikan keinginan kita untuk memperkuat hubungan bilateral, lebih khususnya adalah bagaimana menggunakan platform grup kerja sama antar parlemen Meksiko dan Indonesia ini agar segera dilaksanakan secara maksimal dalam artian-nya terbangun komunikasi antara delegasi Meksiko dan juga delegasi Indonesia,” ujar Bramantyo usai pertemuan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki keinginan kuat untuk membangun hubungan yang erat dengan berbagai elemen masyarakat maupun sektor kenegaraan lainnya di kancah internasional. Hal ini merupakan upaya menciptakan peluang di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya.
“Karena tadi kita juga sampaikan bahwa keinginan Indonesia di kancah internasional adalah membangun hubungan yang erat dengan seluruh elemen sektor masyarakat dan kenegaraan yang lainnya, membangun hubungan baik untuk menjadi opportunity di bidang ekonomi, pendidikan dan juga kultur,” lanjutnya.
Terkait hubungan ekonomi, Bramantyo menyoroti capaian positif perdagangan Indonesia-Meksiko sepanjang 2024. Ia menyebutkan bahwa Indonesia mengalami surplus perdagangan dan menyambut baik keinginan pihak Meksiko untuk meningkatkan ekspor barang dari kedua belah pihak. Menurut Bramantyo, peluang kerja sama ini bisa berdampak langsung pada penguatan ekonomi nasional dan mendukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Menurut saya ini adalah opportunity yang baik, opportunity yang bagus, peluang untuk kita memperkuat APBN kita dan juga semakin memperkuat kondisi perekonomian di Indonesia ini,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan Meksiko ke depan diharapkan tidak hanya terbatas pada hubungan antar-pemerintah atau antar-parlemen saja, tetapi juga meluas ke sektor masyarakat dan dunia usaha.
“Kedepannya kita harapkan juga hubungan (ini) lekat tidak hanya tidak hanya pemerintah ke pemerintah tapi juga parlemen ke parlemen tapi pada akhirnya diharapkan juga hubungan masyarakat, business to business semakin kuat,” tutup Bramantyo.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Meksiko telah terjalin sejak tahun 1953 dan kini telah memasuki usia lebih dari 72 tahun. Selama lebih dari tujuh dekade tersebut, kedua negara terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, baik secara bilateral maupun multilateral.
Meksiko menempati posisi penting sebagai salah satu mitra ekonomi strategis bagi Indonesia. Nilai total perdagangan antara kedua negara pada tahun 2024 tercatat mencapai USD 2,58 miliar. Selain itu, Meksiko juga merupakan mitra utama Indonesia dalam berbagai forum kerja sama regional dan global, seperti G20, MIKTA, APEC, FEALAC, dan Pacific Alliance. •uc/aha