18 May 2025
Politik dan Keamanan

Said Dorong Parlemen OKI Ambil Langkah Konkret Hentikan Agresi Militer Israel

  • Mei 16, 2025
  • 0

Anggota DPR RI, Said Abdullah. Foto: Dok/vel.
Anggota DPR RI, Said Abdullah. Foto: Dok/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta 
– Anggota DPR RI, Said Abdullah, meminta agar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang tergabung dalam Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 mengambil langkah konkret untuk menghentikan agresi militer Israel ke Palestina. Said menegaskan pentingnya peran dunia Islam sebagai kekuatan peradaban global yang mendorong perdamaian dunia.

“Seperti yang ditegaskan oleh Mbak Puan, selaku Ketua DPR, dalam pembukaan PUIC kemarin siang, saya sangat mendukung dunia Islam yang memiliki populasi lebih dari 2 miliar, dan merupakan seperempat jumlah penduduk dunia telah menjadi kekuatan peradaban. Sebagai kekuatan peradaban, negara-negara OKI harus mampu menjadi pelopor bagi perdamaian dunia dan tata dunia yang lebih baik,” kata Said dikutip Parlementaria, Kamis (15/5/2025).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu menyayangkan masih banyaknya konflik bersenjata yang melibatkan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, termasuk yang dialami Palestina oleh Israel.

“Terbaru, Pakistan selaku anggota OKI terlibat perang dengan India. Lebih menyedihkan lagi Palestina, mengalami pembumihangusan oleh Israel secara kejam. Bahkan, bantuan kemanusiaan tidak bisa tersalurkan karena diblokade Israel,” ujar Said.

Said menganggap bahwa dunia seolah lumpuh untuk mewujudkan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina. “Israel melakukan aksi-aksi di luar perikemanusiaan terhadap warga Palestina, namun tidak ada hukuman apapun terhadap Israel, yang seharusnya dibawa ke meja hijau Mahkamah Internasional di Den Haag. Saya berharap konferensi PUIC merekomendasikan tuntutan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional,” ucapnya.

Dia berharap konferensi PUIC ke-19 dapat merekomendasikan agar agresi Israel dibawa ke Mahkamah Internasional serta mendorong kesatuan sikap negara-negara anggota OKI dalam mendesak penghentian agresi militer di Palestina.

“Melalui konferensi PUIC, yang dipimpin Mbak Puan ini, kita berharap Indonesia bisa mendorong agar pemerintah negara negara anggota OKI bisa bersatu. Menghentikan agresi militer Israel ke Palestina, dan memulihkan kembali peradaban yang damai di Palestina,” tegas Said.

Said menekankan pentingnya Islam sebagai rahmat bagi semesta, dalam merespons berbagai tantangan global saat ini, mulai dari perubahan iklim hingga ketegangan geopolitik. Indonesia, menurutnya, dapat menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya dalam memadukan Islam dan demokrasi.

“Indonesia yang juga anggota OKI, dan menjadi berpenduduk muslim terbesar di dunia, dapat mengambil peran menjadi role model bagi negara-negara anggota OKI melalui konferensi PUIC ini,” ucap Said.

Said menuturkan, kepemimpinan perempuan di parlemen Indonesia merupakan salah satu bentuk nyata kemajuan demokrasi yang inklusif dan berkeadaban. Ia menambahkan, Konferensi PUIC ke-19, menurutnya, harus menjadi ruang konsolidasi dan penguatan solidaritas di antara negara-negara muslim untuk memperjuangkan perdamaian, khususnya di Timur Tengah.

“Momentum pertemuan PUIC ini harus menjadi ruang konsolidasi, menjadi common bonding negara-negara muslim untuk lebih solid, setidak-tidaknya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, sehingga PUIC ke-19 ini memberikan makna penting bagi pencapaian resolusi damai di Timur Tengah, yang selama ini gagal terwujud,” tegas Said. •hal/aha

EMedia DPR RI