18 May 2025
Politik dan Keamanan

Komitmen Indonesia Bela Palestina dalam Konferensi Parlemen OKI

  • Mei 16, 2025
  • 0

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, dalam sesi pleno Konferensi ke-19 PUIC yang digelar pada Rabu (15/5). Foto: Jaka/vel.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, dalam sesi pleno Konferensi ke-19 PUIC yang digelar pada Rabu (15/5). Foto: Jaka/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menegaskan komitmen kuat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina dan mendesak Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) untuk melakukan reformasi kelembagaan yang mendesak dan terstruktur.

Hal itu disampaikannya dalam sesi pleno Konferensi ke-19 PUIC yang digelar pada Rabu (15/5), bertepatan dengan peringatan Silver Jubilee Parlemen OKI tersebut. Dalam forum antar-parlemen Islam ini, Husein menyampaikan seruan keras terhadap pelanggaran berat yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kita tetap berhutang budi kepada rakyat Palestina dan dengan tegas mengecam penjajahan yang terus berlangsung, pembangunan permukiman ilegal, blokade Gaza, serta genosida sistematis yang mereka alami,” tegas Husein di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Di hadapan delegasi dari parlemen negara-negara OKI, Ia juga menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan hanya bersifat politis, tetapi juga moral dan ideologis, berakar dari jati diri antikolonial bangsa Indonesia.

“Indonesia akan terus menjadi pendukung teguh bagi Palestina yang merdeka, berdaulat, dan independen. Hingga saat itu terwujud, dukungan kami akan terus bergema di setiap forum, dalam setiap suara, dan dalam setiap doa,” ujarnya.

Husein menyambut baik persatuan parlemen negara anggota PUIC dalam membela Palestina. Meski demikian, ia menilai bahwa persatuan saja tidak cukup tanpa langkah konkret.

Maka dari itu, Ia mendorong seluruh anggota PUIC untuk terus melakukan diplomasi aktif, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan memberikan tekanan kolektif terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran hak asasi.

“Persatuan harus dibarengi dengan aksi nyata. Saya mengajak seluruh anggota PUIC untuk menggalang dukungan yang teguh demi keadilan terhadap Israel dan para pemimpinnya yang terus melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Husein. Ia juga menyerukan agar negara-negara anggota PUIC mendorong proses hukum melalui Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional demi memastikan pertanggungjawaban dan mengakhiri impunitas.

Selain isu Palestina, Husein juga mengangkat pentingnya reformasi internal dalam tubuh PUIC. Ia menilai, sudah saatnya PUIC dan sekretariatnya dibenahi agar mampu menjadi organisasi antar-parlemen Islam yang lebih responsif, dinamis, dan mendorong perubahan nyata di dunia Islam.

“Ini saatnya kita meneguhkan kembali komitmen membangun tata kelola yang adil, institusi yang kokoh, dan persatuan dunia Islam sebagai mercusuar harapan bagi generasi mendatang,” tutupnya. •hal/aha

EMedia DPR RI