17 May 2025
Politik dan Keamanan

Sekjen PUIC Sebut Indonesia Berperan Kunci dalam Perjuangan Umat Islam dan Isu Palestina

  • Mei 15, 2025
  • 0

Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) Mohammed al-Quraishi Nias dalam sambutannya di Transition Ceremony of Presidency, ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Foto : Munchen/Andri.
Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) Mohammed al-Quraishi Nias dalam sambutannya di Transition Ceremony of Presidency, ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Foto : Munchen/Andri.


PARLEMENTARIA, Jakarta 
– Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) Mohammed al-Quraishi Nias menyoroti isu Palestina, yang menjadi salah satu isu utama yang dihadapi umat muslim.

Ia menggambarkan penderitaan yang dialami rakyat Palestina selama lebih dari 70 tahun sebagai tragedi besar yang belum juga menemukan keadilan. Pasalnya, dalam 20 bulan terakhir, menurutnya, agresi brutal dan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis di Gaza telah menewaskan puluhan ribu jiwa dan menyebabkan kehancuran total wilayah tersebut.

“Selama 20 bulan terakhir, rakyat Palestina telah mengalami penderitaan luar biasa akibat serangan-serangan dan genosida yang belum pernah dilihat sebelumnya,” ujar Sekjen PUIC dalam sambutannya di Transition Ceremony of Presidency, ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025)

“Dan ini semua dilakukan oleh entitas zionis dan mereka terus melanjutkan agresinya walaupun lebih dari puluhan ribu orang telah menjadi syahid dan terluka di Gaza dan Gaza pada saat ini sudah sepenuhnya porak-porak dan hancur,” lanjutnya, merujuk pada agresi Zionis Israel di Gaza.

Sekjen PUIC mengajak seluruh anggota parlemen negara-negara OKI untuk bersatu menolak segala bentuk penjajahan, pengusiran, serta pelanggaran terhadap tempat-tempat suci umat Islam. Ia juga menyerukan pembentukan dana internasional untuk membantu lebih dari 40.000 anak yatim di Gaza yang menjadi korban agresi, termasuk penyediaan bantuan bagi anak-anak yang kehilangan anggota tubuh.

“Pengusiran warga Palestina dari tanah mereka bukan lagi hanya menjadi slogan partai-partai ekstremis di Israel yang merupakan partai Zionis, tapi sudah menjadi rencana yang disusun dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Zionis Israel,” tegasnya.

Komitmen PUIC untuk Umat

Dalam rangka memperingati seperempat abad PUIC, Sekjen menyoroti peran penting organisasi ini sebagai forum koordinasi antarparlemen negara Islam yang efektif. Ia memaparkan bahwa berbagai komisi dalam PUIC—termasuk urusan politik, ekonomi, hak asasi manusia, perempuan dan keluarga, serta isu Palestina—telah bekerja keras selama konferensi dua hari ini untuk mendiagnosa masalah utama umat dan merumuskan solusi yang relevan.

“Selama dua hari terakhir, berbagai komisi dan organ PUIC telah mempelajari berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia Islam kita melalui Komite Khusus Urusan Politik Hubungan Luar Negeri, Minoritas dan Komunitas Islam, Komisi Urusan Ekonomi dan Lingkungan, Hak Asli Manusia, Perempuan dan Keluarga, Budaya dan Hukum, serta Komisi Khusus untuk Palestina,” ungkap Sekjen PUIC.

PUIC, lanjutnya, juga telah menerbitkan sejumlah dokumen penting, seperti Piagam Persaudaraan, Inisiatif Anti-Terorisme dan Ekstremisme, dan dokumen tentang Perempuan Muslim. Semua ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan, ketahanan negara, serta mendorong tata kelola pemerintahan yang baik di negara-negara anggota OKI.

Indonesia, Pilar Penting PUIC

Nias dalam kesempatan itu menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dan anggota G20 yang memiliki peran penting dalam mendukung isu-isu keumatan, khususnya perjuangan rakyat Palestina.

 “Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan telah beberapa kali menjadi tuan rumah konferensi penting PUIC, termasuk Sidang Ke-7 di Palembang tahun 2012 dan Komite Eksekutif PUIC tahun 2003 di Jakarta,” papar Sekjen PUIC.

Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Indonesia atas penyelenggaraan Konferensi Parlemen Negara-Negara Anggota OKI ke-19 di Jakarta. Ia juga memberikan penghormatan khusus kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Ketua DPR RI, Puan Maharani, atas dukungan dan kontribusi mereka dalam menyukseskan forum ini.

“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk mengundang Yang Mulia Bapak Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, yang merupakan cerminan mengenai betapa pentingnya PUIC bagi Indonesia,” ungkapnya.

Di akhir pidatonya, ia kembali menyampaikan terima kasih kepada DPR RI dan rakyat Indonesia atas penyelenggaraan konferensi yang dinilai sangat sukses dan penuh kehangatan. Ia berharap semangat solidaritas dan kolaborasi dalam forum ini dapat terus menjadi kekuatan bagi umat Islam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. •hal/aha

EMedia DPR RI