Umat Islam Punya Tanggung Jawab Kolektif Lindungi Masjid Al-Aqsa
- Mei 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Delegasi Parlemen Mozambik, Suleiman Habibo, menegaskan pentingnya solidaritas umat Islam dalam melindungi situs-situs suci Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa yang saat ini terus menghadapi berbagai bentuk ancaman dan pelanggaran. Hal tersebut disampaikan dalam sesi pertemuan Konferensi Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) ke-19 yang digelar pada 12-15 Maret 2025 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Saya pikir ini adalah kewajiban umat Islam untuk melindungi tempat ini, yang merupakan tempat yang sangat dihormati oleh Islam,” ujar Suleiman Habibo kepada Parlementaria di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, tanggung jawab untuk menjaga Masjid Al-Aqsa bukan hanya terletak pada umat Islam di wilayah Palestina saja, melainkan merupakan amanah kolektif dari seluruh dunia Islam karena tempat tersebut adalah warisan penting dalam sejarah dan peradaban Islam.
“Kita memiliki tanggung jawab ini, bukan hanya masyarakat di wilayah tersebut, karena itu adalah warisan Islam,” tegasnya.
Suleiman juga menyoroti peran penting PUIC sebagai platform diplomatik parlemen yang dapat mendorong berbagai mekanisme perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsa. Ia berharap PUIC dapat mengambil langkah-langkah konkret agar umat Islam kembali memiliki kebebasan penuh untuk beribadah tanpa gangguan dan intimidasi.
“Saya pikir PUIC memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini, dengan mencoba semua mekanisme untuk melindungi dan memastikan bahwa Al-Aqsa dapat kembali ke tangan umat Islam,” katanya.
Lebih lanjut, Suleiman menyampaikan keprihatinannya atas berbagai insiden kekerasan yang terjadi saat umat Islam tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa. Ia menekankan bahwa kebebasan beribadah adalah hak dasar yang harus dilindungi.
“Umat Islam harus memiliki kebebasan yang layak untuk beribadah, karena mereka telah berkali-kali menjadi korban serangan saat sedang beribadah, dan sesuatu harus dilakukan,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, Suleiman menyambut baik pertemuan PUIC ke-19 yang menurutnya menjadi wadah penting untuk membahas langkah-langkah kolektif dalam melindungi situs-situs suci Islam.
“Pertemuan semacam ini sangat baik agar kita dapat bersama-sama mencari alternatif dan cara untuk melindungi tempat-tempat khusus kita dalam Islam,” tutupnya.
Pernyataan Delegasi Mozambik ini semakin memperkuat suara kolektif dalam PUIC ke-19 yang menempatkan isu Palestina dan perlindungan Masjid Al-Aqsa sebagai prioritas utama perjuangan umat Islam di tingkat global. •gal/aha