Ruby Syiffadia: Perempuan dan Generasi Muda Harus Jadi Pilar Perdamaian Dunia
- Mei 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ruby Chairani Syiffadia, menekankan pentingnya peran perempuan dan generasi muda dalam membangun perdamaian serta menciptakan solusi berkelanjutan dalam penyelesaian konflik global. Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti 12th Conference of Muslim Women Parliamentarians, yang merupakan bagian dari rangkaian Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.
“Persidangan hari ini menurut saya sangat personal. Sebagai anggota parlemen yang muda dan juga perempuan, sangat penting bagi kita untuk menyuarakan suara generasi muda, terutama perempuan-perempuan,” ujar Ruby pada Parlementaria, Selasa (13/5/2025).
Dalam pandangannya, investasi terhadap generasi muda, khususnya perempuan, merupakan pondasi penting dalam pembangunan perdamaian yang berkelanjutan (peace building) serta penyelesaian konflik yang efektif. Ia menegaskan bahwa generasi muda adalah masa depan bangsa yang harus diberdayakan sejak dini.
“Jika kita berbicara tentang peacebuilding dan juga sustainable solution untuk conflict resolution, yang paling penting sebenarnya adalah investasi terhadap anak-anak muda kita. Kita harus memastikan perempuan muda Indonesia bisa menyuarakan pendapat, percaya diri atas identitas dan keyakinannya,” tegas Ruby.
Legislator Dapil Lampung I ini juga menyoroti pentingnya empati dalam kepemimpinan politik, dan bagaimana perempuan dengan kepekaan sosial yang tinggi berpotensi menjadi agen perubahan yang kuat. “Wanita-wanita di panggung politik harus memiliki empati tinggi. Karena empati itulah yang akan membantu menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Ruby menilai Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi contoh dalam pemberdayaan perempuan, apalagi melihat fakta bahwa mayoritas pemilih dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres terakhir adalah perempuan. “Most of our voters are women. Dan itu sangat penting sekali untuk kita memprioritaskan wanita-wanita di Indonesia dan menyuarakan concern mereka,” ujarnya.
Ruby menutup dengan menyerukan pentingnya kolaborasi antar parlemen negara-negara anggota OKI dalam menyelesaikan isu-isu perempuan secara kolektif, tidak hanya terbatas pada lingkup nasional, tetapi juga regional dan global.
“Acara hari ini sangat penting untuk mengidentifikasi masalah yang dirasakan masyarakat, terutama perempuan Indonesia. Kita harus mencarikan solusi bersama bukan hanya dari parlemen Indonesia, tapi juga bersama tetangga-tetangga negara kita,” pungkasnya. •we/aha