Forum Perempuan Muslim Parlemen Dorong Akselerasi Pemberdayaan Perempuan Global
- Mei 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menegaskan pentingnya Forum Perempuan Muslim Parlemen yang menjadi salah satu bagian strategis dalam Konferensi Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) ke-19 yang digelar pada 12-15 Maret 2025 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Forum ini menjadi ruang diskusi yang kuat untuk memperjuangkan peran perempuan dalam dunia politik dan pengambilan keputusan publik.
“Salah satu forum yang sangat penting dalam PUIC ini adalah Forum Perempuan Muslim Parlemen. Di sini kami membahas tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan parlemen di berbagai negara,” ujar Irine kepada Parlementaria di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Ia menyoroti bahwa meskipun beberapa negara telah menunjukkan kemajuan, masih banyak negara yang mengalami stagnasi dalam perjuangan pemberdayaan perempuan. Situasi ini diperkuat oleh data terbaru dari Komisi Status Perempuan (Commission on the Status of Women/CSW) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan bahwa agenda global untuk kesetaraan gender saat ini berada dalam posisi off track atau melenceng dari target yang seharusnya.
“Hasil CSW di PBB baru-baru ini menunjukkan bahwa perjuangan pemberdayaan perempuan bisa dikatakan sedang tidak berada di jalur yang benar. Padahal kita tahu bahwa Beijing Platform for Action sudah berusia 30 tahun, dan kita tinggal 5 tahun lagi menuju target SDGs 2030, kita punya SPG 5 itu membahas mengenai pemberdayaan perempuan,” jelas Irine.
Dalam forum tersebut, para delegasi perempuan dari negara-negara anggota OKI menyamakan pandangan mengenai pentingnya memperluas akses dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan publik, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi.
“Kami sepakat bahwa perempuan harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan. Bukan hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai aktor utama pembangunan,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Irine juga menekankan bahwa melalui forum ini, perempuan parlemen dari negara-negara Muslim dapat saling belajar, bertukar pengalaman, dan merumuskan strategi bersama untuk memperkuat posisi perempuan dalam sistem demokrasi masing-masing.
Dengan keikutsertaan aktif DPR RI dalam forum ini, Indonesia kembali menunjukkan peran pentingnya dalam mendorong isu kesetaraan gender di tingkat global, khususnya di kalangan negara-negara Muslim. Forum Perempuan Muslim Parlemen dalam PUIC ke-19 menjadi momentum strategis untuk memperkuat solidaritas dan komitmen kolektif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di ranah politik dan kebijakan publik. •gal/aha