BKSAP Tegaskan Diplomasi Kemanusiaan Jadi Fondasi Resolusi Politik dalam Forum PUIC
- Mei 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menegaskan pentingnya semangat kemanusiaan dan solidaritas dalam menangani isu-isu politik internasional, khususnya terkait Palestina dan kelompok minoritas Muslim di berbagai negara. Hal ini disampaikan Mardani dalam 11th Meeting of the Specialised Permanent Committee on Political Affairs and Foreign Relations, bagian dari rangkaian Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC).
Menurut Mardani, komite ini merupakan salah satu inti penting dari agenda PUIC karena membahas isu-isu strategis seperti Palestina dan kelompok minoritas Muslim. Ia mengungkapkan bahwa dalam sidang tersebut dibahas secara menyeluruh tiga isu utama terkait Palestina: kondisi kemanusiaan saat ini, bantuan internasional, dan dampak terhadap negara-negara tetangga seperti Yordania, Mesir, dan Lebanon.
“Tadi dibahas tiga isu Palestina, plus sepuluh resolusi tentang minoritas. Semuanya dibahas dengan seksama, dijelaskan kondisinya, dibuatkan roadmap-nya, dan dirancang langkah-langkah diplomasi yang harus ditempuh,” ujar Mardani di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Mardani menekankan bahwa semangat kemanusiaan dan solidaritas sangat terasa dalam pembahasan, di mana seluruh delegasi menunjukkan komitmen kuat untuk mencari solusi damai dan berkelanjutan.
“Spirit of humanity dan spirit of solidarity sangat nampak dari semua perwakilan yang hadir. Ini menumbuhkan optimisme terhadap resolusi yang akan dihasilkan,” kata Legislator Dapil Jakarta I ini.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai kasus lainnya, termasuk konflik di Jammu dan Kashmir antara India dan Pakistan, situasi Muslim Uyghur di Tiongkok, masalah kekhususan Filipina Selatan, serta aksi teror yang dilakukan Boko Haram di Nigeria terhadap warga Muslim.
Meskipun isu-isu tersebut kompleks dan melibatkan dinamika geopolitik yang sensitif, Mardani menegaskan bahwa pendekatan damai dan diplomasi tetap menjadi prioritas utama.
“Semua sepakat untuk mengedepankan pendekatan diplomasi dan damai. Jangan sampai kita justru membuat kekacauan baru. Bahkan soal Uyghur pun, kita tekankan agar Tiongkok memberikan equal treatment bagi saudara-saudara kita di sana,” tuturnya.
Mardani juga menyatakan kebanggaannya bahwa Indonesia menjadi tuan rumah forum yang memperlihatkan tumbuhnya semangat kemanusiaan dan solidaritas di antara negara-negara OKI. “Kami bahagia Indonesia menjadi tempat di mana spirit of humanity dan spirit of solidarity benar-benar berkembang,” pungkasnya. •we/aha