12 May 2025
Politik dan Keamanan

Komisi I Bahas Kerja Sama Strategis dengan Dubes Mesir: Dari Kurma hingga Beasiswa Al-Azhar

  • Mei 12, 2025
  • 0

Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat diwawancara Parlementaria usai menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Republik Indonesia, Yasser Hassan Farag Elshemy, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2025). Foto: Arief/vel.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat diwawancara Parlementaria usai menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Republik Indonesia, Yasser Hassan Farag Elshemy, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2025). Foto: Arief/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 — Komisi I DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Republik Indonesia, Yasser Hassan Farag Elshemy, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2025). Pertemuan ini dihadiri Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto bersama Wakil Ketua Dave Laksono, Achmad Heryawan, Okta Latumahina, Amelia Anggraini, dan Sarifah Rahmawati.

Dalam keterangannya, Utut menyatakan kegembiraannya atas kunjungan tersebut, mengingat Mesir memiliki sejarah panjang dalam hubungan bilateral dengan Indonesia. “Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pada Konferensi Asia Afrika 1955, Presiden Gamal Abdul Nasser berperan penting dalam membangkitkan semangat kemerdekaan negara-negara Asia Afrika,” jelasnya.

Utut juga menyinggung kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Mesir pada Desember 2024 dan terakhir pada 12 April 2025 sebagai langkah strategis memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang perdagangan dan militer. “Nilai perdagangan kedua negara saat ini mencapai 1,6 miliar dolar AS, di mana Indonesia mencatat surplus. Namun angka ini masih jauh dari potensi maksimal,” ujarnya.

Mesir dikenal sebagai salah satu penghasil kurma dan jeruk terbesar di dunia. Dubes Mesir berharap produk-produk unggulan tersebut dapat lebih banyak masuk ke pasar Indonesia, mengingat permintaan yang tinggi, terutama pada bulan Ramadan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024 Indonesia mengimpor kurma sekitar 60 ribu ton, dengan sebagian besar berasal dari Mesir, Tunisia, dan Iran.

Selain perdagangan, kerja sama di bidang pendidikan juga menjadi sorotan. Utut mengungkapkan, Imam Besar Masjid Al-Azhar di Kairo telah menyediakan 210 beasiswa untuk pelajar Indonesia — 105 untuk studi agama Islam, dan 105 lainnya untuk bidang umum. “Ini adalah kesempatan luar biasa. Kami siap memfasilitasi konstituen yang berminat belajar ke sana,” katanya.

Ke depan, DPR RI melalui Komisi I berkomitmen mendukung tindak lanjut kebijakan pemerintah, khususnya untuk mempererat kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. “Apa yang disampaikan Presiden Prabowo soal penguatan kerja sama militer dan perdagangan akan kami dorong agar segera terealisasi,” tutup Utut.

Indonesia dan Mesir telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1947, menjadikan Mesir sebagai salah satu mitra strategis tertua Indonesia di kawasan Timur Tengah. Selain perdagangan, kerja sama kedua negara mencakup sektor energi, pariwisata, dan pertukaran budaya. •ssb/aha

EMedia DPR RI