9 May 2025
Politik dan Keamanan

BKSAP Fasilitasi Relawan Indonesia di Gaza Bersuara di DPR, Sampaikan Kondisi Nyata Gaza

  • Mei 9, 2025
  • 0

Ketua BKSAP Mardani Ali Sera saat konferensi pers di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Foto: Jaka/vel.
Ketua BKSAP Mardani Ali Sera saat konferensi pers di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Foto: Jaka/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar konferensi pers khusus untuk memfasilitasi para pejuang kemanusiaan Indonesia yang baru kembali dari menjalankan misi di Gaza, Palestina. Agenda ini sebagai bagian dari inisiasi BKSAP sejak tiga bulan lalu yang menjadikan DPR RI sebagai rumah bagi para pejuang kemanusiaan Palestina.

Ketiga pejuang kemanusiaan tersebut adalah Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS (Spesialis Ortopedi); dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi); dan drg. Muchamad Sarbini Wahid (Dokter Gigi) yang berasal dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Diketahui, BKSAP DPR RI telah menggagas gerakan “DPR Rumah Para Pejuang Kemanusiaan Palestina” sejak tiga bulan terakhir. Sebanyak 125 organisasi masyarakat dan lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap Palestina telah berkumpul dan bekerja sama dalam inisiatif ini, termasuk Bulan Sabit Merah Indonesia.

Inisiatif ini kini memasuki tahap ketiga. Tahap pertama adalah Silaturahim Nasional yang diadakan pada bulan Januari, diikuti oleh Focus Group Discussion (FGD) Nasional pada akhir Februari. Selanjutnya, pada tanggal 20 Mei 2025, BKSAP DPR RI akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Nasional untuk mempersiapkan bantuan secara terstruktur dan sistematis dari Indonesia ke Palestina.

“Nah kami sudah masuk kepada tahap ketiga. Tahap pertama kami buat Silaturahim Nasional bulan Januari. Bulan Februari akhir kita buat FGD Nasional. Nanti tanggal 20 Mei 2025 kita buat Panja Nasional persiapan untuk bantuan secara terstruktur dan sistematis kita difasilitasi oleh DPR RI ke Palestina,” jelas Ketua BKSAP Mardani Ali Sera, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Dalam konferensi pers tersebut, tiga dokter perwakilan pejuang kemanusiaan Indonesia tersebut menceritakan langsung bagaimana kisah dan pengalaman mereka saat terjun langsung memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza. Kisah mereka diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi di lapangan dan menjadi masukan berharga dalam penyusunan bantuan yang akan disalurkan melalui Panja Nasional.

“Kami hadir disini bukan untuk kami pribadi tetapi untuk menyuarakan apa yang dirasakan dialami oleh warga Palestina khususnya di Gaza yang ini sangat sulit kondisinya,” kata dr. Basuki.

“Setiap hari dan setiap waktu kami mendengar suara drone, ledakan bom dan seringnya ambulans kita melihat ambulans masuk ke kamar jenazah atau ke ruang emergensi rumah sakit dan lalu kami akan bekerja jumlah pasien satu hari bisa mencapai 1000 pasien di IGD dan operasi 24 jam tidak pernah berhenti apa yang kami lakukan sesuai dengan bidang kami masing-masing,” lanjutnya.

Selain dr. Basuki, dr. Prita juga menceritakan pengalamannya sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Ia menceritakan banyaknya kelahiran kembar terjadi di Gaza. Namun di balik itu, angka kelahiran prematur dan tingkat keguguran juga tinggi di Gaza, disebabkan oleh kontaminasi logam berat dan kelelahan yang dialami ibu-ibu di Gaza.

“Seorang kenalan kami memberikan pesan pada saat kami pulang, pesannya adalah ketika kamu sudah melihat kondisi kami yang sebenarnya dengan mata kepala sendiri dan melihat secara nyata, kami berharap suaramu bisa lebih didengar dimanapun kamu berbicara mereka akan lebih mengerti karena kamu sudah melihat kenyataan yang sebetulnya tidak melalui media sosial, tidak melalui video,” kenangnya.

SENAYAN DECLARATION

Sementara itu, Mardani menyampaikan bahwa dalam PUIC 2025 yang akan digelar di Jakarta, 12-15 Mei 2025 mendatang. Indonesia akan menggaungkan dan mengajak negara anggota OKI bersama menyuarakan kemerdekaan Palestina. 

“Isu utama yang sudah kita draf untuk Senayan Declaration adalah tentang Palestina. Kita bukan cuma mengutuk zionis Israel, tapi kita mengajak kerja sama, kolaborasi dari seluruh negara anggota OKI, dalam parlemen OKI ini, dan membawanya ke forum internasional. Insyaallah Senayan Declaration akan sangat jelas menyuarakan kemerdekaan Palestina,” jelasnya. •bia/rdn

EMedia DPR RI