Mukhlis Basri Dorong Penguatan Anggaran untuk Tim INASAR dalam Misi Kemanusiaan
- Mei 8, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI Mukhlis Basri menyampaikan apresiasi terhadap peran Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), khususnya dalam pelaksanaan misi kemanusiaan internasional. Salah satu yang ia soroti adalah kiprah Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dalam membantu penanganan bencana di luar negeri.
“Kami memberikan apresiasi khusus kepada Basarnas dalam rangka misi INASAR gempa Myanmar ya, yang saya lihat luar biasa menurunkan tim sebanyak 60 personil,” ujarnya dalam RDP dengan Kepala BMKG dan Kepala Basarnas di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2025).
Namun demikian, Ia juga mengingatkan perlunya evaluasi terhadap kesiapan administratif dan pendanaan yang dapat menghambat kecepatan respon tim dalam misi kemanusiaan. Ia mencontohkan pengalaman di masa lalu saat Tim INASAR mengalami keterlambatan dalam misi bantuan gempa di Turki.
“Tapi saya juga pernah mendapat informasi bahwa tim INASAR Indonesia ini pernah gagal atau tertinggal juga ya dalam misi kemanusiaan di Turki karena kita terlambat orang sudah selesai kita baru ngirim. Kenapa? karena mungkin pengurusan administrasinya mungkin terlalu panjang harus melalui ini, harus izin menteri ini, menteri ini. Kedua ya mungkin karena anggaran, anggaran harus persetujuan Menteri Keuangan atau dan yang lain-lainnya,” jelasnya.
Melihat tantangan tersebut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mendorong pemerintah agar menyediakan pos anggaran khusus bagi Tim INASAR. Menurutnya, kesiapan pendanaan sangat penting untuk memastikan kecepatan respon dalam misi kemanusiaan ke luar negeri.
“Harapan saya karena mungkin di mata anggaran khusus untuk INASAR ini saya kira harus diajukan. Kita harus dukung demi untuk mempercepat seandainya ada permintaan dari negara-negara dalam misi kemanusiaan,” lanjutnya.
Mukhlis juga menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara yang rawan bencana sudah semestinya menunjukkan solidaritas dalam membantu negara lain. Hal ini juga sejalan dengan semangat gotong royong antarbangsa dalam menghadapi bencana alam.
“Karena kita sama-sama paham, sama-sama tahu, bahwa Indonesia ini juga adalah negara yang begitu rentan dengan bencana. Jadi kita setiap kita ada bencana kita selalu membutuhkan bantuan-bantuan daripada negara-negara lain. Jadi sekali lagi demi cepatnya misi kemanusiaan melalui program Tim INASAR kita, ini saya kira harus ada anggaran tersendiri,” pungkasnya. •gal/aha