10 May 2025
Politik dan Keamanan

BKSAP Terima Dubes Turki, Bahas Bebas Visa dan Penambahan Jadwal Penerbangan

  • Mei 8, 2025
  • 0

Ketua GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral) Indonesia - Turki, Totok Daryanto bertukar cinderamata usai menerima kunjungan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto : Geraldi/Andri.
Ketua GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral) Indonesia – Turki, Totok Daryanto bertukar cinderamata usai menerima kunjungan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto : Geraldi/Andri.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Ketua GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral) Indonesia – Turki, Totok Daryanto, menerima kunjungan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Parlemen Turki dan Parlemen Indonesia. Hal ini sejalan dengan kunjungan Presiden Prabowo ke Turki beberapa waktu silam.

Diharapkan, hubungan yang erat di tingkat eksekutif juga akan diikuti oleh kedekatan yang lebih erat antara kedua parlemen. “Karena di tingkat pemerintah pucuk pimpinan tertinggi kita Presiden Pak Prabowo sudah berkunjung saling berkunjung, maka (di tingkat) Parlemennya mestinya mengikuti. Malah Parlemennya harus lebih akrab dan lebih dekat,” kata Totok kepada Parlementaria, usai pertemuan di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Dubes Talip menyampaikan beberapa kepentingan negaranya. Salah satu poin utama yang dibahas adalah permintaan pembebasan visa bagi warga negara Turki yang ingin berkunjung ke Indonesia. Terkait hal tersebut, Totok mengatakan akan menyampaikan kepada komisi terkait. 

“Nanti kita akan sampaikan secara resmi hasil pertemuan ini kepada komisi yang terkait supaya dibahas dengan Menteri Perhubungan, karena tentu kalau bebas visa itu akan semakin banyak wisatawan dari Turki yang berkunjung ke Indonesia,” jelasnya.

Selain isu visa, Pemerintah Turki juga menyampaikan keinginan untuk menambah frekuensi penerbangan maskapai mereka ke Indonesia. Saat ini, Turkish Airlines diketahui baru melayani penerbangan ke Jakarta dan Bali. Mereka berharap frekuensi penerbangan dapat ditingkatkan.

“Tadi sempat saya tanyakan apakah ini juga sudah resiprokal dalam arti apakah Indonesia juga punya penerbangan yang sama ke Turki, ternyata Garuda kita sudah tidak terbang di Turki. Itu nanti jadi masukkan juga untuk komisi yang terkait, apakah kalau ada bebas visa tentunya harus diimbangi dengan dengan sarana yang lebih mudah,” lanjut Politisi Fraksi PAN ini. •bia/rdn

EMedia DPR RI