Pendidikan Inklusif Siap Diperjuangkan di Revisi UU Sisdiknas
- April 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Makassar – Komisi X DPR RI menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pendidikan inklusif dalam pembahasan Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah dalam kunjungan kerja reses Komisi X DPR ke Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis (10/4/2025) di sela peninjauan langsung kondisi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar.
Menurut Himmatul, pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus masih belum mendapatkan perhatian yang memadai. Data menunjukkan bahwa saat ini baru sekitar 12 persen anak berkebutuhan khusus yang memperoleh akses pendidikan formal. Ini menunjukkan mayoritas anak-anak dengan kebutuhan khusus di Indonesia belum dapat menikmati hak dasar mereka atas pendidikan yang layak dan inklusif.
“Kami dari Komisi X juga sudah membuat panja RUU tentang SISDIKNAS, Sistem Pendidikan Nasional, dimana kami juga akan mengoptimalkan untuk pendidikan kebutuhan khusus dan juga sekolah pendidikan inklusi. Jadi dari 12 persen yang masalah kita ini kan, baru 12 persen yang baru ter-cover pendidikan khususnya,” ungkap Himmatul
Dalam kunjungan tersebut, Himma, sapaan akrabnya, juga menyerap berbagai aspirasi dari pihak sekolah, mulai dari persoalan keterbatasan guru yang memiliki kompetensi menangani anak berkebutuhan khusus, hingga kondisi sarana dan prasarana sekolah yang memprihatinkan. SLB N 1 Makassar dijelaskan sebagai sekolah yang berada di wilayah yang rawan banjir dan memiliki keterbatasan aksesibilitas bagi siswa difabel.
“Kita di periode ini akan berusaha mengupayakan agar kekurangan-kekurangan dari guru, misalnya kebutuhan guru sekolah inklusi itu, yang kebutuhan khusus itu memang belum ada, juga sarana dan prasarananya. Mudah-mudahan dengan adanya masukan-masukan seperti ini, ini akan ada jalan keluar, solusi untuk kita mengoptimalkan apa yang menjadi kebutuhan dari anak-anak berkebutuhan khusus” terang Himma
Anggota Dapil DKI Jakarta II ini mengungkap keinginannya untuk memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia, termasuk anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan agar seluruh sarpras dapat ditingkatkan untuk menunjang kegiatan belajar. “Ini akan perlu kita tingkatkan lagi sarana dan prasarananya agar mereka bisa juga mendapatkan akses yang baik ke dalam dunia pendidikan sama dengan yang lain” pungkas Himmatul. •nap/aha