18 April 2025
Kesejahteraan Rakyat

UNIZAR Mataram Dinilai Unik sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

  • Maret 24, 2025
  • 0

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VIII DPR RI, Nanang Samodra, saat memimpin pertemuan dengan jajaran civitas akademika UNIZAR, Jumat (21/3/2025). Foto: Nadya/vel.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VIII DPR RI, Nanang Samodra, saat memimpin pertemuan dengan jajaran civitas akademika UNIZAR, Jumat (21/3/2025). Foto: Nadya/vel.


PARLEMENTARIA, Mataram
 – Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VIII DPR RI, Nanang Samodra, menilai Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) Mataram memiliki keunikan tersendiri. Meskipun mengusung nama perguruan tinggi keagamaan Islam, kampus ini baru memiliki jurusan berbasis keagamaan dalam dua tahun terakhir, yakni Program Studi Ekonomi Syariah.

“Saya melihat di sini unik. Universitas Islam Al-Azhar Mataram ini namanya berlabel Islam, tetapi baru memiliki jurusan keagamaan beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, justru lebih banyak program studi seperti kedokteran, hukum, ekonomi, teknik, dan biologi. Itulah sebabnya kami mengunjungi kampus ini, untuk memahami bagaimana pengelolaan perguruan tinggi yang memiliki nama berbasis agama, tetapi jurusan keagamaannya baru berkembang,” ujar Nanang usai memimpin pertemuan dengan jajaran civitas akademika UNIZAR, Jumat (21/3/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal.

Nanang menambahkan, UNIZAR tidak hanya menerima mahasiswa beragama Islam, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa asing. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah civitas akademika menyampaikan berbagai aspirasi, antara lain usulan harmonisasi antara Rancangan Undang-Undang (RUU) Perpajakan dengan RUU Zakat, permohonan kemudahan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta akses lebih luas bagi dosen dan mahasiswa dalam memperoleh beasiswa lanjutan.

“Apa yang disampaikan tadi memang mencerminkan realitas di lapangan. Tidak semua mahasiswa di sini berasal dari keluarga mampu. Banyak dari mereka yang harus bekerja sambil kuliah. Oleh karena itu, fasilitas pendukung sangat dibutuhkan agar mereka bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Setelah dari sini, kami juga akan mengunjungi tempat lain untuk melihat bagaimana kreativitas mahasiswa berkembang,” kata Nanang.

Terkait biaya UKT, Nanang menyatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan tambahan beasiswa. Namun, ia mengingatkan agar tidak terlalu bergantung pada harapan tersebut, mengingat keterbatasan anggaran negara.

Dalam kunjungan ini, Nanang juga menanggapi pidato Gubernur NTB yang menyoroti upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya. Ia sepakat bahwa masalah sosial memiliki porsi lebih dari 60 persen dalam pembangunan daerah dan mendukung langkah pemerintah daerah dalam menangani persoalan tersebut.

“Kami sepakat dengan Gubernur NTB bahwa kemiskinan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Semoga ke depan kami dapat turut berkontribusi dalam mendorong kemajuan daerah ini agar sejajar dengan wilayah lain di Indonesia,” tutupnya.

Saat ini, Universitas Islam Al-Azhar Mataram memiliki enam fakultas dengan sembilan program studi (prodi). Fakultas Teknik memiliki Prodi Teknik Sipil dan Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi memiliki Prodi Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi, Fakultas Pertanian memiliki Prodi Agribisnis dan Agroekoteknologi, serta Fakultas Hukum dengan Prodi Ilmu Hukum. Sementara itu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) memiliki Prodi Biologi. Adapun ikon utama UNIZAR adalah Fakultas Kedokteran dengan Prodi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter. •ndy/aha

EMedia DPR RI