PARLEMENTARIA, Jakarta – Buka puasa bersama tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kuliner lokal dan usaha kecil menengah. Hal inilah yang dilakukan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad usai meninjau kesiapan Stasiun Pasar Senen menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

Usai meninjau kondisi stasiun, Dasco mengajak berbuka puasa di Nasi Kapau Kramat, salah satu warung makan legendaris di kawasan Senen yang sudah ada sejak ia masih muda. “Saya ingin mengajak berbuka puasa di tempat legendaris yang dari saya muda sampai sekarang masih ada,” ujar Dasco dengan antusias kepada Parlementaria di Food Street Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin Malam (17/3/2025).

Buka puasa ini bukan sekadar menikmati hidangan khas Minang seperti rendang, gulai tambusu, dan dendeng batokok, tetapi juga menjadi bentuk dukungan terhadap UMKM kuliner. Dalam perbincangan santai, Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rinu menekankan pentingnya sektor UMKM dalam pertumbuhan ekonomi. 

“Ini sekalian membangkitkan UMKM juga, ya. Usaha-usaha seperti ini harus semakin berkembang dan ada di mana-mana,” ungkap Anggia.

Menimpali, Dasco turut menegaskan bahwa kuliner Indonesia memiliki daya saing global. “Masakan ini juga di luar negeri bisa klop. Harus kita dukung,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam sidak DPR RI ke Stasiun Pasar Senen, Dasco mengapresiasi peningkatan kualitas layanan PT KAI, terutama dalam kebersihan, keamanan, dan fasilitas umum seperti toilet. “Saya melihat suasana stasiun luar biasa—bersih, dengan kereta api buatan negeri kita yang nyaman dan aman,” terang Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Adanya momen buka puasa bersama ini, ia ingin menjadi penutup yang santai dari rangkaian sidak, sekaligus menunjukkan bahwa perhatian wakil rakyat tidak hanya pada transportasi dan infrastruktur, tetapi juga sektor ekonomi kecil yang dekat dengan masyarakat.

Dengan langkah sederhana seperti berbuka di warung makan legendaris, tandasnya, ia menegaskan ekonomi rakyat adalah bagian dari pembangunan nasional yang tak boleh dilupakan. •um/aha