12 March 2025
Industri dan Pembangunan

Riyono: Target Bulog Serap Beras Petani 3 Juto Ton Hingga April 2025 Cukup Menantang

  • Februari 21, 2025
  • 0

Anggota Komisi IV DPR RI Riyono, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi IV ke Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (20/02/2025). Foto: Nadya/vel.
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi IV ke Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (20/02/2025). Foto: Nadya/vel.


PARLEMENTARIA, Surakarta – 
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mengapresiasi kinerja Bulog yang sudah membeli gabah kering dari panen petani sesuai dengan harga eceran tertinggi 6.500 perkilo. Meskipun demikian, dirinya meminta agar Bulog jangan cepat berpuas diri, mengingat target serap beras dalam negeri sebesar 3 juta ton hingga April 2025 cukup menantang untuk bisa tercapai.

“Tapi tidak cukup sampai di sini kerja super kerasnya, karena apa? 3 juta ton beras itu setara dengan 6 juta ton gabah, 2024 kita baru serap 1,2 juta ini pekerjaan yang Komisi IV akan support bagaimana ke depan swasembada pangan 2027 akan tercapai,” katanya kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi IV ke Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (20/02/2025).

Sebagai anak petani dari Kabupaten Magetan, Riyono menilai usaha petani meningkatkan produktivitas sawahnya sudah cukup bagus, namun sedikit kendalanya di pupuk. Hal itu mengingat produktivitas pertanian itu masih bergantung pada pupuk.

“Produktivitas juga bagus, karena kebutuhan pupuknya juga terpenuhi, walaupun ada sedikit saja berkaitan dengan masalah kualitas pupuk subsidi yang harus kita tekankan terus, agar ke depan betul-betul pupuk subsidi ini memang memiliki kualitas yang layak. 65 persen produktivitas pertanian kita itu tergantung pada pupuk. Oleh karena itu harga yang sudah bagus kemudian pupuk yang tersedia berikutnya adalah penyerapan bulog yang harus dipercepat,” ungkap Politisi Fraksi PKS ini.

Riyono juga mengatakan, gudang Bulog yang ada di Gulun, Magetan, Jawa Timur baru mencapai ketersediaan sebesar 28 ton, dengan kapasitas keseluruhan 10.000 ton. Menurutnya, dengan 73 hektar per desa di kabupaten Magetan, seharusnya kuota persediaan Bulog bisa dipercepat.

“Dan teman-teman petani butuh jaminan bahwa gabah akan diserap 100 persen oleh Bulog. Kalau ada yang menyerap di bawah harga Rp6500 sampaikan kepada kami Komisi IV DPR RI sehingga nanti akan kami fasilitasi, nanti kita advokasi. Kita bantu untuk Bulog membeli gabah petani semuanya,” tuturnya.

Terakhir, Riyono merasa Bulog perlu mewaspadai cuaca ekstrem yang disebabkan fenomena La Nina yang kemungkinan akan mempengaruhi produksi beras lokal. •ndy/rdn

EMedia DPR RI