Re-desain Website DPR RI, Upaya Optimalkan Dukungan Digital Parlemen
- Februari 21, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta – Deputi Bidang Administrasi sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Setjen DPR RI, Sumariyandono, mengungkapkan bahwa redesain website DPR RI bertujuan memberikan dukungan yang lebih optimal bagi DPR RI. Perubahan ini didasarkan pada evaluasi performa situs dpr.go.id melalui survei yang dilakukan Pustekinfo.
“Sebenarnya, redesain website DPR RI ini telah diluncurkan secara teknis pada 14 Februari lalu. Pertanyaannya, mengapa redesain ini diperlukan? Sejatinya, jauh sebelumnya, Pustekinfo telah melakukan survei untuk mengevaluasi performa dpr.go.id. Ini dilakukan agar sistem IT DPR RI berlandaskan prinsip technology and science-based solutions,” ujar Dono, sapaan akrab Sumariyandono, dalam peluncuran website baru DPR RI di Command Center, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Hasil survei yang melibatkan berbagai responden, mulai dari lembaga pemerintah, komunitas pengamat parlemen, praktisi hukum, startup, akademisi, mahasiswa, pers, aktivis difabel, ibu rumah tangga, hingga masyarakat umum, menunjukkan beberapa temuan penting. Dalam uji page speed, performa dpr.go.id pada perangkat seluler mendapat skor 20 (kategori buruk), sedangkan pada desktop memperoleh skor 57 (kategori perlu perbaikan).
Selain itu, dalam uji mobile-friendly, website DPR RI dinilai tidak ramah bagi pengguna perangkat seluler. Padahal, berdasarkan data Google Analytics, sebanyak 40,82% pengunjung website DPR RI berusia 18–24 tahun, dengan 72% di antaranya mengakses melalui perangkat seluler.
Dari aspek aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, dpr.go.id direkomendasikan untuk mengimplementasikan accessibility adjustments, seperti accessiBe. Dalam standar WCAG (Web Content Accessibility Guidelines), aksesibilitas website dinilai perlu ditingkatkan. Sementara itu, berdasarkan standar IPU (Inter-Parliamentary Union), sebanyak 51% indikator data belum tersedia di website DPR RI, sehingga perlu ada peningkatan transparansi dan ketersediaan informasi.
“Survei ini menyimpulkan bahwa informasi yang disajikan masih kurang lengkap, navigasi kurang terstruktur, halaman utama terlalu padat, dan fitur pencarian kurang efektif. Hal ini menjadi dasar bagi Pustekinfo untuk melakukan redesain dengan pendekatan User-Centric Design (UCD), yang berorientasi pada peningkatan kualitas visual dan pengalaman pengguna (user experience), sesuai dengan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi (RITIK) DPR RI serta kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” jelasnya.
Secara tampilan, desain baru website DPR RI didominasi warna magenta, putih, dan cinder. Magenta melambangkan kesatuan, keberanian, dan kehangatan. Putih melambangkan transparansi dan kesederhanaan, sedangkan cinder merepresentasikan formalitas, keseriusan, dan kesetiaan. Dari sisi tipografi, digunakan font Work Sans, yang memberikan kesan tegas tetapi tidak kaku, serta Plus Jakarta Sans, yang memberikan kesan modern dan variatif.
Redesain ini juga mencakup berbagai peningkatan fitur, antara lain:
• Fitur Search Engine: Memudahkan pengguna mencari informasi seputar DPR RI.
• Fitur Quick Menu: Menyediakan akses cepat berdasarkan fitur yang paling sering digunakan.
• Fitur Disability-Friendly: Mempermudah akses bagi penyandang disabilitas.
• Fitur Aspirasi Masyarakat: Memungkinkan masyarakat menyampaikan aspirasi langsung kepada DPR RI.
• Fitur Mapping Anggota Dewan: Mempermudah pencarian informasi mengenai anggota DPR RI dengan tampilan yang lebih ramah pengguna (user-friendly).
Dengan redesain ini, DPR RI berharap website dpr.go.id dapat memberikan layanan digital yang lebih transparan, informatif, dan inklusif bagi masyarakat. •ayu/aha