Legislator: Precise-Interlock Brick Jadi Solusi di Daerah Rawan Gempa
- Februari 21, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Kendal – Anggota Komisi VI DPR RI, Doni Akbar, menilai penggunaan precise-interlock brick yang dikembangkan PT Semen Indonesia (SIG) dapat menjadi solusi inovatif dalam konstruksi, terutama di daerah rawan gempa. Material ini dinilai memiliki daya tahan lebih tinggi dibandingkan bata konvensional seperti bata merah dan bata ringan (hebel).
“Precise-interlock brick ini adalah masa depan konstruksi. Bata ini dapat menjadi pengganti bata biasa yang umum digunakan masyarakat. Keunggulannya, lebih presisi, tahan gempa, dan proses pembuatannya relatif lebih cepat,” ujar Doni saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT SIG di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/2/2025).
Legislator Fraksi Partai Golkar itu juga mempertanyakan kapasitas produksi dan pemasaran PT SIG dalam mengembangkan material konstruksi tersebut. Ia menilai bahwa inovasi ini memiliki potensi besar untuk masa depan industri konstruksi di Indonesia.
“Kami ingin mengetahui seberapa besar kapasitas PT SIG dalam memproduksi precise-interlock brick. Saya pribadi dari Komisi VI mendukung penuh pengembangannya karena ini adalah terobosan penting di dunia konstruksi,” jelasnya.
Doni menegaskan bahwa precise-interlock brick memiliki formulasi khusus yang membuatnya tidak bisa diproduksi sembarangan. Menurutnya, hanya PT SIG yang memiliki teknologi dan komposisi bahan baku untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga.
“Poin pentingnya, tidak semua orang bisa memproduksi bata ini. Mungkin bisa dibuat oleh pihak lain, tetapi racikan dan proses produksinya hanya SIG yang memiliki. Itu sebabnya, untuk menjaga kualitas dan mencegah duplikasi, pengembangannya bisa menggunakan sistem plasma, di mana masyarakat bisa ikut memproduksi, tetapi tetap dalam kontrol kualitas dan bahan baku dari SIG,” paparnya.
Terkait ketahanan material, legislator dapil Jawa Tengah X itu mengapresiasi PT SIG yang telah menciptakan bata dengan spesifikasi khusus untuk daerah dengan risiko gempa tinggi.
“Ketahanannya jauh lebih kuat dan lebih rigid. Jika tidak salah, PT SIG menyampaikan bahwa bata ini tahan gempa hingga 7 skala Richter. Ini berarti sangat cocok untuk wilayah yang berada di zona rawan bencana seismik,” pungkasnya. •mf/aha